Tito: Agama Dapat Menjadi Kekuatan Dahsyat yang Bisa Menghancurkan


[PORTAL-ISLAM.ID]  Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menghadiri acara Webinar Launching Buku dengan tema “Pemeliharaan Politik dan Keamanan di Negara Yang Majemuk Dalam Konteks Kerukunan Antar Umat Beragama”.

Mendagri berharap agar buku tersebut dapat memberikan pemahaman dan pencerahan yang benar terhadap kesalahan perspektif yang selama ini menimbulkan perpecahan, baik untuk umat muslim maupun non muslim.

“Saya kira untuk menjadi narasi yang bisa meng-encounter atau mencerahkan, baik bagi yang masih awam tentang jihad maupun mereka yang sudah terpengaruh terekspos pemahaman narasi yang membolehkan mereka melakukan qital kekerasan,” tuturnya, Senin (17/08/2020).

Menurutnya, agama juga dibangun untuk membuat nilai-nilai atau norma-norma yang konstruktif. Konstruktif untuk kedamaian manusia dalam konteks Islam Rahmatan Lil’Alamin. Oleh sebab itu, buku ini penting karena dalam buku ini akan membahas tentang beberapa tingkatan jihad dan berbagai landasan atau syarat jihad.

“Kekuatan agama dapat menjadi kekuatan yang sangat-sangat dahsyat yang bisa menghancurkan. Atas nama agama orang bisa membunuh yang lain, menghancurkan yang lain dan itu daya hancurnya lebih berat dibanding separatisme, gerakan nasionalisme, kesukuan dan lain-lain. Karena sudah menganggap inilah mandat dari Tuhan oleh karena itulah dengan adanya buku mengenai hal ini,” ucapnya.

Ia menyebut, buku ini membahas bagaimana menyadarkan masyarakat akan keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia baik dari segi suku, ras, budaya dan bahasa menjadikan Indonesia bangsa yang unik. Di lain sisi, membutuh pengetahuan management conflict yang ekstra untuk mengatasi potensi konflik lantaran perbedaan tersebut.

“Saya kira kami tidak perlu tekankan ulang bagaimana keberagamannya, yang jelas salah satu negara yang paling beragam di dunia dan para founding fathers kita sudah memahami betul keberagaman ini adalah kekayaan. Tapi di dalam management conflict setiap perbedaan itu merupakan potensi konflik ini perlu dimanage supaya tidak menjadi pecah menjadi konflik kekerasan,” tegasnya. [Kiblat]

Baca juga :