Kenapa Indonesia Memiih Vaksin dari Sinovac China?


Kenapa Indonesia Memiih Vaksin dari Sinovac China? 

Oleh: Adi Ketu

Apakah SINOVAC Paling Siap Untuk Vaksin Corona virus 2019?

Gerbong China promosi Sinovac? pertanyaan mendasar: sudahkah Sinovac berhasil sebagai vaksin Corona virus Wuhan 2019 di dalam negeri China sendiri? Faktanya belum pernah berhasil.

Bila belum pernah berhasil, mengapa jadikan terutama rakyat Indonesia disamping Bangladesh dan Brazil sebagai percobaan? Apakah karena Sinovac spending US $ 15 juta dan Indonesia menjadi salah satu negara yang ingin dapat bagian?

https://www.businesswire.com/news/home/20200522005096/en/Sinovac-Secures-15-Million-Funding-Accelerate-COVID-19

Padahal invest negara lain jauh lebih besar, bila alasannya uang...

https://www.fiercepharma.com/pharma/coronavirus-tracker-hydroxychloroquine-fails-va-study-fda-approves-at-home-sample-collection

Kurang akses bukan berarti tidak mencari yang terbaik bukan?

Dipromosikan bahwa Sinovac telah berpengalaman karena wabah flu sebelumnya.

Faktanya saat wabah SARS 2002 hingga 2004, dimana merenggut lebih dari 774 nyawa di seluruh dunia, Sinovac adalah satu-satunya perusahaan yang melakukan uji coba vaksin fase 1. Namun pandemi itu tiba-tiba menghilang. Itu yang sebabkan penelitian dihentikan dengan kerugian besar bagi perusahaan.

Dari laporan Sinovac tahun 2004 Biaya penelitian dan pengembangan untuk vaksin flu split (Anflu TM) berjumlah $ 286.000 pada tahun 2004 dan $ 233.000 pada tahun 2003. Selain itu, Perusahaan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan lainnya pada tahun 2004 yang didanai oleh hibah penelitian dari Kementerian Sains dan Teknologi Cina dan instansi pemerintah pusat lainnya sebesar $ 719.000 pada tahun 2004. Rugi bersih Perusahaan pada tahun tersebut meningkat dari $ 462.000 menjadi $ 4.752.000.

http://www.sinovac.com/?optionid=754&auto_id=536

Artinya adalah sebuah pernyataan kebohongan bila Sinovac telah berhasil mengatasi SARS 2003.

Yang seperti saya ungkapkan di tulisan terdahulu ada banyak perusahaan yang tengah mengembangkan vaksin.

Pembuatan Vaksin Coronavirus untuk Siapa?
https://web.facebook.com/adi.ketu.3/posts/10214508116731227

Dan bukan hanya Sinovac yang tengah uji klinis tahap ke 3.

Masing masing perusahaan yang tengah uji klinis tahap 3 di bulan Maret 2020 adalah:

1. Gilead Sciences Inc. Pada 3 Maret, Gilead mengatakan uji coba Fase 3 label terbuka secara acak akan mengevaluasi remdesivir pada 400 pasien dengan COVID-19 parah. Uji coba mulai mendaftarkan pasien pada bulan Maret, dengan hasil pada bulan Mei. Daftar uji klinis menyatakan bahwa penelitian ini berlangsung di Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, dan AS.

2. Regeneron Pharmaceuticals dan Sanofi
Jenis: Pengobatan
Tahap: Uji klinis fase 2/3
Uji klinis: Pada 16 Maret, perusahaan mengatakan mereka telah memulai uji coba Fase 2/3 menguji Kevzara sebagai pengobatan untuk pasien yang telah dirawat di rumah sakit dengan infeksi COVID-19 yang parah.

Percobaan acak, buta ganda, terkontrol plasebo ini diperkirakan akan mendaftarkan hingga 400 pasien dan akan berlangsung di 16 lokasi di Rumah Sakit Mount Sinai, New York, AS, tempat pertama, telah mulai mendaftarkan pasien, menurut juru bicara perusahaan.

Tujuannya adalah untuk mengevaluasi apakah obat tersebut mengurangi demam pasien dan kebutuhan mereka akan oksigen tambahan. Uji coba Fase 3 akan mengevaluasi apakah Kevzara mencegah kematian dan mengurangi kebutuhan ventilasi mekanik, oksigen tambahan, atau rawat inap. Hasil awal dari uji coba 21-orang  di Cina menemukan bahwa pasien COVID-19 melaporkan penurunan demam dan 7% dari mereka memiliki penurunan kebutuhan oksigen  dalam beberapa hari setelah dimulainya  pengobatan.

https://www.marketwatch.com/story/these-nine-companies-are-working-on-coronavirus-treatments-or-vaccines-heres-where-things-stand-2020-03-06

Logikanya, bila Indonesia mencari yang terbaik, seharusnya mencoba memperhatikan perusahaan yang tengah uji klinis jauh sebelum Sinovac. Ini juga berarti dua perusahaan itu bekerja jauh lebih cepat dari Sinovac.

Adalah suatu kebohongan pemangku kekuasan bila dikatakan cuma Sinovac yang paling siap untuk vaksin corona 2019.

Pertanyaan lainnya adalah bukankah awalnya PT Bio Farma dan Lembaga Eijkman sudah ingin bekerjasama, mengapa bukan didukung tetapi menggandeng asing untuk bekerjasama? Mengapa tidak diteruskan kerjasama antar anak bangsa?

Menurutku Sinovac hanya  sebagai alat diplomasi China untuk memuluskan program Health Silk Road China yang diberikan karpet merah di Indonesia. Entah ada kepentingan apa para pemangku kekuasaaan itu mempromosikannya.

Padahal dengan bekerja sama ke perusahaan China maka data kesehatan rakyat Indonesia menjadi terbuka. Dan ini cara klasik China untuk mengetahui dan menyelidiki pola kerja dan rahasia sebuah perusahaan asing yang kemudian akan digunakan untuk mengendalikannya. Sekian.[]

Baca juga :