[PORTAL-ISLAM.ID] Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyebut keinginan Partai Gerindra untuk kembali menunjuk Prabowo Subianto sebagai calon presiden merupakan merupakan hal yang wajar. PDIP berpendapat setiap partai memiliki hak untuk menentukan sikap politik masing-masing.
"Berkaitan dengan rekomendasi KLB Gerindra tentu saja kami menghormati bahwa setiap partai berdaulat untuk menentukan sikap politik, termasuk di dalam penetapan calon presiden 2024," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Selasa (11/8/2020), dikutip dari Republika.co.id.
Dia mengatakan, PDIP saat ini belum menentukan satu calon pun untuk Pilpres 2024. Partai berlogo kepala banteng moncong putih itu mengaku masih terus melakukan proses kaderisasi dan mematangkan calon pemimpin mereka.
Hasto mengatakan, PDIP akan menyerahkan penentuan calon presiden kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sesuai amanat kongres.
Sebelumnya, kongres luar biasa (KLB) Partai Gerindra meminta Ketua Umum Prabowo Subianto kembali maju mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Prabowo baru akan memutuskan hal tersebut satu tahun jelang pilpres.
Kemungkinan Prabowo-Puan 2024
Kehadiran Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri di Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra, Sabtu (8/8/2020) lalu, dinilai sebagai momentum merajut kembali kemesraan kedua partai yang pernah terjalin pada Pemilu 2009.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengibaratkan kedua partai sedang mengalami fase cinta lama bersemi kembali (CLBK).
Hal itu lantaran kedua partai sempat berseberangan di dua Pemilu, yaitu 2014 dan 2019.
"Ibarat dua pasangan, Gerindra dan PDIP sedang CLBK, lagi mesra-mesranya."
"Buktinya, kedua partai ini banyak berkoalisi di Pilkada 2020."
"Dan kekompakan di Senayan menjadi bukti sahih keduanya lagi mabuk asmara," kata Adi saat dihubungi Tribunnews, Senin (10/8/2020).
Adi melihat diundangnya Megawati ke KLB Gerindra menandakan mantan Presiden ke-5 RI itu sangat spesial bagi Ketua Umum Prabowo Subianto.
Apalagi, ketua umum partai lain tidak diundang dalam gelaran KLB Partai Gerindra tersebut.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyebut kedua partai berpeluang besar berkoalisi di Pemilu 2024.
"Sangat mungkin PDIP dan Gerindra berkoalisi di Pilpres 2024."
"Kemesraan mereka saat ini sangat luar biasa."
"Undangan ke Megawati saat KLB menjadi penanda bahwa bahwa mantan Presiden ke-5 RI itu sangat spesial bagi Prabowo," ulas Adi.
Ia menyebut pasangan Prabowo-Puan Maharani berpotensi maju di kontestasi Pilpres 2024.
"Kalau tak ada kejadian luar biasa, sepertinya PDIP dan Gerindra bakal maju bersama di 2024."
"Bekal politiknya ada, yakni parpol yang mencukupi ambang batas presiden 20 persen dan calon yang sudah ada, Prabowo-Puan," paparnya.
(Sumber: ROL, Tribunnews)