Bintang Jasa Mahaputra buat Fahri-Fadli, Diterima Atau Tidak?


Bintang Jasa Mahaputra buat Fahri-Fadli

Oleh: Erizal

Memang tak enak menjadi Fahri Hamzah. Apa-apa dipersoalkan. Bahkan, menjadi perhatian publik, menjadi kontroversi, dan bisa berlama-lama. Tapi, mungkin itu juga enaknya menjadi Fahri Hamzah. Manusia publik.

Kali ini, soal Bintang Jasa Mahaputra yang hendak diberikan kepadanya. Bersama konconya, Fadli Zon (Duo F), keduanya akan dianugrahi Bintang Jasa Mahaputra pada perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, nanti.

Tempo hari, soal kunjungannya ke istana. Partai baru (Partai Gelora Indonesia) yang didirikannya diperkenalkan ke istana. Publik jadi heboh. Ada apa? Menuai kontroversi, dan harus dijelaskan secara runtut, apa tujuannya?

Sebelumnya, soal bisnis lobster yang dirintis pasca pensiun dari kursi DPR. Seolah-olah itu bisnis haram. Dijelaskan benih lobster itu bukan binatang langka kayak badak bercula satu, orang tetap tak yakin. Ia tetap diserang.

Penganugrahan Bintang Jasa Mahaputra ini menjadi menarik. Karena yang menolak, baik alumni pendukung 01 maupun 02. Isi kolam heboh seperti direbus, istilah Rocky Gerung.

Diterima salah, tak diterima salah. Diterima bisa dianggap pembungkaman, tak diterima bisa dianggap pelecehan terhadap negara. Tapi agaknya, baik Fahri maupun Fadli akan tetap menerima dan dikembalikan kepada rakyat.

Artinya, keduanya menganggap itu sebagai prosesi biasa saja. Suatu tradisi baik yang mesti diikuti dan tak ada yang berubah terhadap sikap mereka pada nilai-nilai kebangsaan-kenegaraan yang universal.

Seperti kontroversi-kontroversi sebelumnya, bakal hilang dengan sendirinya. Dan akan berganti dengan kontroversi baru. Dan tak ada yang berubah dari Fahri dan Fadli. Kontroversi itu justru menunjukkan betapa besar perhatian publik terhadapnya. Ini bukti bahwa keduanya memang punya "sesuatu" yang layak dihargai.[]

Baca juga :