Kasian... Aktivis Pendukung Kudeta Mursi, Kini Malah Dipenjara 15 Tahun Oleh Rezim Kudeta As-Sisi


[PORTAL-ISLAM.ID] Ahmed Douma, pendukung kudeta yang siang malam menghina Presiden Mursi bahkan menyebut Mursi penjahat di tv Mesir di saat Mursi menjabat presiden. Hari ini dia divonis pengadilan As-Sisi 15 tahun penjara dan denda 6 juta pound Mesir ($ 372.000) atau setara Rp 5,5 Miliar.

Pada Januari tahun lalu, Douma dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dan didenda enam juta pound Mesir ($ 372.000).

Atas putusan itu, Ahmed Douma mengajukan banding sampai kasasi.

Namun pada Sabtu (4/7/2020), oleh pengadilan kasasi menguatkan hukuman itu, yang "sekarang sudah final dan tidak dapat diajukan banding", sumber pengadilan mengatakan kepada AFP, seperti dilansir MiddleEastEye.

Douma adalah seorang aktivis terkemuka dalam Revolusi Mesir 2011 yang menggulingkan mantan presiden Hosni Mubarak dan merupakan anggota pendiri gerakan pemuda pro-demokrasi 6 April, yang dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun yang sama.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah berulang kali mengecam pemerintah Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi karena mengambil tindakan represif dan melakukan pelanggaran HAM.

Amnesty International tahun lalu mengatakan bahwa negara di bawah Sisi, yang memimpin kudeta terhadap Morsi, telah dikonversi "menjadi penjara terbuka bagi para kritikus".

Awal Malapetaka Mesir

Malapetaka di Mesir terjadi saat presiden sah yang menang secara demokratis untuk pertama kalinya di negeri itu, Muhammad Mursi, dikudeta oleh militer yang dipimpin Jenderal As-Sisi.

Kudeta Militer yang dipimpin As-Sisi terjadi setelah Presiden Mursi didemo secara besar-besaran.

Ironisnya, salah satu tokoh aktivis penentang Presiden Mursi yang menggerakkan demo besar-besaran adalah Ahmed Douma.

Pada tanggal 24 Juni 2012, Mursi diumumkan sebagai pemenang pilpres dengan meraih 51,73% suara.

30 Juni 2012, Mursi dilantik jadi Presiden Mesir.

Baru menjabat satu tahun, pada 30 Juni 2013, demonstrasi besar berlangsung di penjuru Mesir menuntun pengunduran diri Presiden Mursi.

Pada 1 Juli 2013, Angkatan Bersenjata Mesir menerbitkan ultimatum 48 jam, memberi tenggat waktu hingga 3 Juli untuk memenuhi tuntutan rakyat Mesir. Militer Mesir juga mengancam akan turut campur bila perselisihan tersebut tidak diselesaikan.

Pada 2 Juli 2013, Presiden Mursi secara terbuka menolak ultimatum 48 jam dan bersumpah untuk menjalankan rencananya sendiri untuk rekonsiliasi nasional dan menyelesaikan krisis politik.

Pada 3 Juli 2013 pukul 21:00 (GMT+2), Abdul Fattah el-Sisi, Kolonel Jenderal Angkatan Bersenjata Mesir, mengumumkan kudeta, menyatakan bahwa Mursi telah dilengserkan.

Pada 17 Juni 2019, Presiden sah Mesir Muhammad Mursi meninggal dunia saat masih dipenjara resim kudeta dalam usia 67 tahun. 

Lalu, pada Sabtu 4 Juli 2020, aktivis Ahmed Douma yang dulu mendukung kudeta Mursi, sekarang dibui 15 tahun penjara dan denda Rp 5,5 Miliar oleh rezim As-Sisi.

SELAMAT MENIKMATI... HASIL JERIH PAYAHMU... MELENGSERKAN MURSI...
Baca juga :