"Apa tanggapan Dokter Tifa?"
Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun.
"Lho siapa yang mati Dok?"
Yang mati adalah akal sehat.
"Penjelasan ilmiahnya bagaimana sih Dok. Sekelas menteri gitu segitu percayanya pake kalung anti virus"
Ngga ada penjelasan ilmiah, selain ekstrak kayu Eucalyptus, dalam uji pre klinis yang dilakukan di laboratorium berhasil membunuh 42% virus. Tapi ini uji di lab. Virus taruh di tabung. Kemudian ditetesi ekstrak Eucalyptus. Virus mati sebanyak 42%.
"Lha kalau gitu, apa bedanya sama sabun? Kan Virus nempel dicuci pake sabun mati juga kan Dok".
Ya maka dari itu.
Apalagi ini. Ekstraks Eucalyptusnya ditaro di kapsul yang diklaim pake teknologi nano. Terus dijadiin kalung.
Analoginya.
Majikan ajak sopir mampir warung sate kambing yang ueaanaak. Pesen seporsi.
Pas satenya datang, majikan ngomong gini ama sopirnya.
"Coba cium baunya. Enak kan...enaak?" Sambil melotot.
Sopirnya ngangguk2 sambil bengong.
"Iya iya Pak. Enak Paak enaak", sambil glegs nelen ludah.
Majikan makan tuh sate. Kucurin kecap..sambel bawang merah. Aduk ke nasi panas.
Makan deh. Hap hap.
Sopir liatin sambil jakunnya clegak cleguk.
Majikan sambil melotot bilang lagi,
"Dah kenyang kan, liat saya makan?"
Sopir jawab: "Iiiiya Pak...iyaa.."
Ngga ngerti ini anda paham ngga dengan analogi yang tidak terlalu ngepas malah bikin lapar.
Pokoknya gitu deh.
Kabinet Jaka Sembung dipimpin Wiro Sableng.
"Husss Dok. Kabinet negara manaaa?"
Wakandaaa. Wakandaa.
🚴♀️🚴♀️🚴♀️🚴♀️🚴♀️
"Bentaran Dok, jangan kabur dulu. Eucalyptus itu apa sih, Dok?"
Kayu putih.
"Oalaaah....cap Kampak"
Kirain.
(By dr. Tifauzia Tyassuma)