[PORTAL-ISLAM.ID] “Turki adalah contoh yang harus diikuti semua negara dalam perang melawan COVID-19. Kami berkomitmen untuk terus bekerja bersama, seperti yang telah kami lakukan selama 60 tahun terakhir,” Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Eropa, Hans Kluge mengatakan pada hari Kamis (9/7/2020) dalam konferensi pers dengan Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca di Ankara.
“Turki telah menunjukkan kepemimpinan politik yang kuat dalam perjuangannya melawan COVID-19. Turki cepat. Ada perbedaan mencolok antara pendekatan Turki dan beberapa negara Eropa lainnya,” ia menggarisbawahi.
Kluge menambahkan Uni Eropa harus membuka perbatasan dengan Turki karena negara tersebut telah berhasil menangani pandemi coronavirus.
“Saya sudah memberi tahu Uni Eropa bahwa cocok untuk membuka perbatasan dengan Turki. Saya belum pernah melihat negara Eropa mana pun yang mematuhi pedoman WHO lebih baik daripada Turki dalam hal penggunaan masker, jarak sosial & kebersihan. Disiplin seperti itu patut dicontoh,” tambahnya.
“Turki telah menggandakan kapasitas pengujian COVID-19 hariannya. Di beberapa negara Eropa, itu adalah bencana kemanusiaan. Tetapi tidak ada hal seperti itu terjadi di Turki.”
“Orang-orang Turki telah menunjukkan karakter mereka yang sebenarnya dalam menghadapi COVID-19, memastikan tidak ada yang tertinggal,” kata Kluge, menambahkan bahwa Turki telah memberikan bantuan medis kepada banyak orang di berbagai negara dan memastikan para pengungsi juga menerima tes dan perawatan.
“Turki telah menunjukkan solidaritas global dengan memberikan bantuan medis kepada lebih dari 130 negara dan tes COVID-19 untuk semua warga negara dan pengungsi,” katanya.
Di sisi lain, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengumumkan bahwa WHO akan membuka kantor di Istanbul.
“Tujuan dari kantor WHO yang baru dibuka di Istanbul adalah untuk memberikan tanggapan yang efektif untuk setiap masalah kesehatan yang diderita di Turki dan Eropa,” tambah direktur itu.
“Turki telah melihat lonjakan dalam kasus, tetapi sekarang ini menurun sekali. Jarak sosial dan pelacakan kontak adalah cara yang harus ditempuh,” kata Kluge, menambahkan bahwa “tidak ada yang aman sampai semua orang aman.”
“Untuk mempertahankan keberhasilan Turki dalam tingkat kematian COVID-19, terutama di kalangan orang tua, kita perlu terus mengambil tindakan - terutama menjelang musim flu mendatang,” ia memperingatkan.
“Turki telah berhasil menjaga situasi di bawah kendali dalam perjuangannya melawan COVID-19, terutama di bulan Juni,” simpul Kluge.
Sumber: DailySabah