Megawati Disebut Sosok di Balik RUU HIP, Begini Jawaban PDIP


[PORTAL-ISLAM.ID]  Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang menjadi polemik masih menjadi perbincangan di masyarakat. Bahkan muncul tudingan kalau Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri adalah orang di balik munculnya RUU HIP tersebut.

Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP pun menjawab tudingan yang beredar luas di media sosial tersebut.

Menurut Basarah, Megawati dianggap sebagai orang yang mencetuskan RUU HIP karena sering membawakan pidato perihal yang disampaikan oleh Presiden Soekarno.

“Pertanyaan bagi saya, apa masalahnya kalau ibu Mega menyampaikan apa isi pidato yang disampaikan oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945 itu?” kata Basarah dalam program Indonesia Lawyers Club, Selasa (16/6/2020) lalu.

Menurut Basarah, pidato Megawati tersebut merupakan jawaban Bung Karno atas pertanyaan dari Ketua Sidang BPUPKI, Dr. Radjiman Wedyodiningrat saat menyampaikan gagasannya terkait dasar negara.

“Ada lima skema yang diusulkan Bung Karno pada pidato 1 Juni tersebut, yang pertama adalah Pancasila, yang kedua Trisila dan yang ketiga adalah Ekasila,” katanya.

Ahmad Basarah lantas menjelaskan, pidato tersebut sudah diterima oleh anggota BPUPKI sehingga tidak ada permasalahan jika Megawati menyampaikan kembali pidato dari Soekarno saat itu.

“Dalam konteks Pancasila itu kami menyadari betul, bahwa sekalipun itu adalah narasi yang disampaikan oleh Bung Karno dalam pidato 1 Juni, tapi yang diterima oleh BPUPKI, setelah Bung Karno berpidato Dokter Radjiman bertanya kepada anggota BPUPKI. Apakah dasar falsafah negara Indonesia yang diusulkan oleh Ir. Soekarno yang diberi nama Pancasila itu dapat diterima,” kata Basarah.

“Dalam catatan saya banyak bukti-bukti historis yang membuktikan bahwa pidato 1 Juni itu diterima. Salah satunya adalah laporan Panitia 5 yang dibentuk Presiden Soeharto pada tahun 1975.”

Namun Basarah membantah usulan konsep Trisila Ekasila dalam draft RUU HIP datang dari partainya.

"Yang pertama Bang Karni Ilyas. Tadi disinggung soal eksistensi norma yanga ada di draft RUU HIP pasal 7 mengenai frase kalimat yang menyebut Pancasila dengan Trisila dan Ekasila. Pertama saya tegaskan secara original konten materi itu bukan dari Fraksi PDIP," kata Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne, Selasa 16 Juni 2020.

Kalau bukan dari PDIP lalu siapa yang mengusulkan?

Sebelumnya beredar di media sosial sebuah cuplikan video yang menampilkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri yang menyebut bahwa Pancasila bisa diperas menjadi Trisila dan Ekasila.

Pidato Megawati ini disampaikan di acara HUT ke-44 PDIP yang dirayakan kader banteng di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (10/1/2017).

Video tersebut kemudian kembali viral ramai menjadi perbincangan banyak pihak seraya menuding bahwa Megawati lah sosok di balik pengusulan RUU HIP.

“Jelas ya, RUU HIP itu ide Megawati PDIP. Dia peras Pancasila menjadi Trisila. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa posisi terbawah, menjadi ketuhanan yang berkebudayaan. Maksudnya apa? Mau merubah Indonesia menjadi komunis? Jangan mimpi. #tolakneootoriter,” tulis seorang netizen di twitter yang membagikan video pidato Megawati.

[Video]
[Hops.id]
Baca juga :