Sampai dengan hari ini saya masih menganalisis video ini...
Ibaratnya.
Rapat perusahaan dengan agenda pengarahan dari CEO.
CEO marah-marah dengan anak buahnya.
Hitungannya bahkan memaki-maki.
Pake teks lagi.
Tetapi divideokan dan disiarkan melalui youtube. Dikasi subtitle pula.
Artinya seantero jagad disilakan untuk menonton video. Dan tentu saja sebagai penonton menilai, mereview, mengkritik dsb.
Masalahnya adalah:
Adegan ini bukan di suatu perusahaan.
Ini urusan Negara di mana pemegang saham adalah 270 juta rakyat.
Yang bersama-sama menggaji CEO, COO, CFO, CAIO, CMO, Direksi, Manager dan semua Pegawai yang ada di ruangan tersebut, yang kalau di negara namanya jadi Menko dan Menteri dan Wakil Menteri.
Adegan tersebut jelas memperlihatkan kepada seluruh dunia, ketidakbecusan dan keamburadulan kerja Board of Director (BOD) yang dikomandani oleh sang CEO.
Perlu ngga sih, diadakan RPUS luarbiasa, dihadiri seluruh pemegang saham, buat mereview kinerja CEO dan BOD-nya ini?
Saya cuma pesan sih, siapa yang menepuk air di dulang, biasanya akan terpercik air di muka sendiri.
Akutu kasian liat Menkes.
Masa gabisa dipanggil aja sih Pak. Dimarahin empat mata gitu.
Youtube itu yang nonton 3 miliar orang loh.
Kasian orang udah pada tua-tua, dimarahin kaya mereka anak kecil.
Kasian akutu. 😞
(dr. Tifauzia Tyassuma)
