[PORTAL-ISLAM.ID] Pelanggan PLN ramai-ramai mengadu soal lonjakan tagihan listrik yang dinilai tidak wajar. Tidak cuma dari kalangan rumah tangga, usaha UMKM pun mengalami hal yang serupa, bahkan lebih parah.
Seorang pemilik bengkel asal Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang bernama Teguh Wuryanto (56) kaget ketika mengetahui tagihan listriknya melesat hingga Rp20,158 juta. Padahal sebelumnya, pihaknya hanya membayar sekitar Rp 2 jutaan saja per bulan nya untuk kebutuhan listrik.
Menanggapi hal itu, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bobo Saril, menyatakan lonjakan tagihan disebabkan oleh kapasitor atau alat penyimpanan energi pemilik rusak.
"Alat ngelas itu kejut-kejutan, dia punya kapasitor, nah alatnya rusak. Dia tidak sadar rusak," ujar Bob dalam diskusi daring, Kamis (11/6/2020), seperti dikutip dari Liputan6.com.
Lebih lanjut, Bob bilang bahwa Teguh tetap harus membayar total yang ditagihkan kepadanya. PLN juga memberi keringanan untuk mencicil tagihan tersebut.
Sebelumnya, Teguh Wuryanto melaporkan tagihan listrik pada Mei 2020 tembus Rp 20 juta lebih, biasanya kurang dari Rp 2,5 juta.
Nilai tagihan di luar dugaan itu langsung membuat Teguh dan istrinya syok.
Apalagi, usaha bengkel las yang dimiliki tengah sepi orderan karena pandemi COVID-19. Tagihan mencekik leher itupun diceritakan Teguh pada laman Facebook-nya (Teguh Wuryanto). Dan sejak diunggah pada 8 Mei 2020 pagi, sudah 1.432 orang menanggapi dan 1.635 telah membagikan postingan Teguh.