[PORTAL-ISLAM.ID] Ada kabar gembira terkait perkembangan penanganan pandemi corona (Covid-19) di DKI Jakarta. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta nampak perlambatan panambahan kasus positif selama tiga hari terakhir.
Terhitung sejak Sabtu, (2/5/2020) pukul 12.00 WIB hingga Minggu, (3/5/2020) pukul 12.00 WIB, penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 67 orang. Jumlah itu menurun dibandingkan dua hari sebelumnya yang masing-masing tercatat 72 orang dan 145 orang.
Sementara itu, penambahan pasien sembuh hampir dua kali lipat dibandingkan penambahan pasien konfirmasi positif. Terhitung sejak Sabtu hingga Minggu, penambahan pasien sembuh sebanyak 120 orang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membenarkan adanya penurunan pertambahan kasus positif.
"Tetapi ini tidak boleh diartikan sebagai PSBB-nya kendor, harus kita lebih disiplin, harus kita lebih ketat, karena masih ditemukan kasus-kasus positif di masyarakat," kata Anies dilansir detik.com kemarin.
Lebih lanjut ia mengatakan adanya penurunan beberapa hari ini tidak bisa diartikan kasus sudah berakhir. Menurutnya, DKI Jakarta masih harus bertempur melawan Covid-19.
"Ini belum selesai. Jakarta belum merdeka dari Covid-19. Kita masih harus bertempur melawan Covid-19 karena kita belum merdeka dari Covid. Maka jangan kendur," kata Anies.
***
Jangan Kendor. Tetap Jaga Jarak, Tetap Pakai Masker.
Ada kabar baik bahwa penambahan kasus baru di Jakarta menurun. Pada 2, 3, 4 Mei angka penambahannya adalah 72, 62, dan 55 kasus. Lebih rendah daripada sebelumnya, yang mencapai 145 penambahan kasus baru pada tanggal 1 Mei 2020.
Mudah-mudahan tren ini akan terus menurun hingga 0 penambahan kasus baru. Kuncinya tetap sama, disiplin dalam menerapkan protokol PSBB. Jaga jarak aman, selalu memakai masker setiap keluar rumah, dan sering cuci tangan pakai sabun. Tetap WFH sebisa mungkin, tidak berkerumun, tidak keluar rumah jika tak terpaksa sekali. Apalagi pulang kampung/ mudik.
Pemprov DKI Jakarta sudah membagikan masker kepada warganya. Gratis. Ada 20 juta masker kain didistribusikan kepada setiap rumah tangga. Sehingga tak lagi ada alasan bagi kita untuk tidak memakai masker ketika keluar rumah.
Apalagi masker itu adalah buatan industri rumahan. Ada kontribusi kerja keras ibu-ibu dan bapak-bapak pengusaha kecil rumahan dalam setiap masker yang kita pakai. Sehingga kita tak boleh menyia-nyiakan masker yang kita dapatkan itu. Selalu memakainya sebagai bentuk rasa hormat pada mereka yang telah bekerja keras untuk kita.
Tentu kita ingin mengikuti Taiwan, New Zealand, Vietnam, dan beberapa negara lain yang telah mendeklarasikan 0 kasus baru. Sehingga kehidupan kita dapat normal kembali. Tetapi untuk menuju ke sana kita harus disiplin, tidak boleh kendor. Sebagaimana disampaikan dalam pidato himbauan mas Anies berikut ini.
Tertular virus corona sungguh menyesakkan dada. "Tertularnya mudah, sembuhnya yang sulit. Berhari-hari diisolasi tanpa ada keluarga atau kawan yang menengok. Apalagi harus memahan sakit dan sesak nafas", kata seorang teman yang menjadi PDP.
Jadi, kita harus bersabar. Lebih baik repot mengikuti protokol PSBB daripada tertular lalu sakit.
Semoga damai dan bahagia hari ini.
Tatak Ujiyati
(catatan pagi)