Pak Jokowi, Apa Bapak Senang Nonton Rakyat Lari-Lari Ngejar Sembako?


[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membagi-bagikan paket sembako kepada masyarakat di pinggir jalan dengan cara melemparnya dari dalam mobil. Padahal diketahui sedang diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Kritikan sering dilontarkan atas sikap Presiden Jokowi yang suka bagi-bagi sembako dari mobil tersebut, tapi masih saja dilakukan di tengah pandemi begini. Namun, ada yang beranggapan mungkin Presiden Jokowi senang melihat rakyat lari-larian seperti itu.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman mengatakan sebenarnya sudah banyak yang mengkritik bahwa Presiden Jokowi punya kekuasaan atas sistem, maka tidak pantas melakukan cara-cara seperti ini, tapi tetap dilakukan.

“Boleh jadi, ini bukan sekadar pilihan politik, tapi sudah jadi keyakinan. Jangan-jangan ada keasyikan tersendiri nonton rakyat lari-lari ngejar sembako?” kata Sohibul lewat Twitter yang dikutip pada Selasa, (28/4/2020).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon juga sering mengkritik cara yang dilakukan Presiden Jokowi dalam membagi-bagikan sembako di pinggir jalan tersebut. Padahal, pemerintah sudah menetapkan PSBB di sejumlah daerah agar tidak terjadi kerumunan.

“Pak @jokowi yth. Membagi sembako di jalanan sangat bertentangan dengan prinsip PSBB dan bisa membahayakan mereka yang berebutan. Biarlah tugas membagi-bagi ini cukup dilakukan oleh RT dan RW agar merata dan lebih beradab. Bapak bisa memikirkan kebijakan-kebijakan yang lebih strategis. Terima kasih,” dicuitkannya.

Sementara Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212, Haikal Hassan Baras mempertanyakan siapa yang membisiki Presiden Jokowi supaya melakukan bagi-bagi sembako di pinggir jalan dari mobil. Padahal, kata dia, Jokowi bisa menginstruksikan perangkat pemerintahan daerah.

“Yth Bapak Presiden Jokowi. Izinkan saya bertanya, siapakah yang membisiki Bapak untuk memberi bantuan di pinggir jalan dari mobil? Saya ingatkan, Bapak itu presiden, bisa suruh mentri, gubernur, wali kota, camat, lurah. Sudah 7X bapak lakukan ini, untuk apa? Di tengah wabah corona pula,” ucapnya.

[We]


Baca juga :