KSPI UNGKAP: TKA Asal China Masih Masuk Indonesia di Tengah Wabah Corona


[PORTAL-ISLAM.ID]  Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Perda Aceh, Habibi inseun, SE mengatakan, keberadaan tenaga kerja asing (TKA), termasuk asal China yang masuk Indonesia di tengah Pandemi COVID-19 bukan rumor dan asumsi belaka atau tanpa data.  Tapi berdasarkan fakta dan data.

Bahkan, katanya, mesin pencari data google juga bisa membantu bahwa masuknya TKA China di tengah wabah virus corona bukan hoaks atau berita bohong. "Iya ada (TKA China masuk Indonesia), itu tidak rumor, di daerah saya di Aceh sampai ada TKA China yang dipulangkan," ujar Habibi inseun, SE kepada Harian Terbit, Rabu 15 April 2020.

Habibi memaparkan, berdasarkan investigasi TKA China tersebut akan bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Ironisnya, tidak semua TKA China itu tenaga ahli di bidang PLTU. Terbukti TKA China tidak bekerja semuanya pada bagian- bagian yang khusus. Contoh, pernah terjadi di PLTU Shandong Licun Lhoknga, Aceh Besar ketika diperiksa ada yang hanya posisi driver atau cleaning service.

"Tetapi mereka diperkuat dengan name tag sebagai engineer. Ketika itu dipulangkan setelah diperiksa," jelasnya.

Atas kedatangan TKA China di Desa Langkak, Aceh, langsung dipulangkan setelah ditolak warga. Apalagi di desa itu tidak ada lokasi isolasi khusus, sehingga warga khawatir terpapar virus Corona.

"Pemerintah harus menghentikan kedatangan TKA yang datang ke Indonesia baik untuk travel maupun sebagai pekerja.  Pemerintah harus memperketat dalam hal ini Imigrasi dan Tenaga Kerja. Selanjutnya pemerintah lebih memperhatikan  kondisi pekerja Indonesia sendiri," paparnya.

Miris

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elly Rosita Silaban mengaku sangat miris dan prihatin dsaat krisis pandemi Covid-19 tapi TKA khususnya dari China yang  masih dipersilahkan masuk ke Indonesia. Padahal saat ini jumlah pengangguran di Indonesia sangat besar yakni 7,8 juta dan setiap tahun bertambah 2 jutaan pengangguran.

"Ini kan suatu keanehan. Kalaupun mereka (TKA) mau bekerja, bekerja dimana disaat tenaga kerja Indonesia banyak yang dirumahkan bahkan di PHK, ada yang tidak digaji full dan terancam tidak dapat THR. Ada apa ini?" tanya Elly Rosita Silaban kepada Harian Terbit, Ahad 12 April 2020.

Elly menuturkan, saat ini masyarakat dunia dan tidak terkecui Indonesia dihantui oleh Covid-19. Oleh karena itu siapa yang dapat menjamin TKA yang datang ke Indonesia tidak menularkan Covid-19. Patut dipertanyakan juga bagaimana proses TKA tersebut bisa masuk ke Indonesia dan ingin bekerja disaat krisis wabah virus Corona sedang melanda Indonesia dan dunia.

"Apakah ada dokumen resmi sesuai UU No.13 tahun 2003? Kecuali TKA yang akan bekerja pada proyek strategis nasional (PSN) serta mereka yang membawa bantuan untuk penanganan Covid-19 kan ada kebijakannya. Karena saat ini kan banyak kasus positif baru yang justru muncul dari orang yang baru tiba dari perjalanan dari luar negeri atau imported case," paparnya.

Elly menegaskan, masuknya TKA saat ini akan menjadi persoalan baru di Indonesia. Apalagi, TKA juga akan mengambil tempat para buruh Indonesia. Padaha disaat yang sama WNI juga kehilangan pekerjaan akibat wabah virus Corona. Ironisnya lagi, disaat ada kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar tetap di rumah tapi ada pengecualian “kebebasan” TKA masuk Indonesia.

“Pemerintah untuk bersikap tegas dengan lakukan tindakan dan deportasi TKA. Jika tidak ada tindakan maka masyarakat akan menduga bahwa pemerintah selalu membohongi rakyat dengan keluar masuknya TKA yang sangat meresahkan terutama bagi buruh/pekerja karena dianggap mengambil tempat para pekerja Indonesia,” ujarnya.

Ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) DPC DKI Jakarta, Alson Naibaho mengatakan,  miris memang disaat kondisi Negara bahkan Dunia sedang berjuang melawan Covid -19, dan situasi ini berdampak kepada semua Sektor, terutama sektor ketemaga kerjaan yang sangat berdampak. Akibatnya saat ini puluhan ribu tenaga kerja Indonesia akan mengalami PHK dan dirumahkan.

"Sangat disayangkan dalam situasi seperti ini justru ditemukan masuknya puluhan TKA ke Indonesia di Pulau Bintan," paparnya.

Alson menyarankan, para TKA tersebut tidak hanya dikembalikan ke negara asal. Tetapi juga harus menindak oknum-oknum dibalik kejadian masuknya TKA. Karena tidak mungkin TKA bisa masuk ke Indonesia tanpa ada yang memfasilitasi. Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan hal-hal seperti ketika tenaga kerja Indonesia yang dalam kondisi tidak baik.

"Diduga ada oknum yang jadi backing TKA. Karena logikanya tidak mungkin TKA bisa sampai masuk ke Indonesia jika tidak ada yang memfasilitasi," tegasnya.

Baca juga :