Beberapa provinsi sudah digolongkan jadi wilayah transmisi lokal: DKI Jakarta, Banten (Tangerang), Jawa Barat (Bekasi), Jawa Tengah (Solo), entah kedepan di mana lagi.
Yang paling mengerikan dari Covid-19 itu penularannya yang sangat masif, dan setelah tertular, ia memerlukan penanganan medis yang lumayan, atau nyawa yang hilang.
Kita tahu, fasilitas kesehatan Indonesia, tak ada wabah pun sudah sangat sulit memenuhi pelayanannya, apalagi adanya wabah. Bisa kita bayangkan seperti apa kondisinya?
Masih ingat saat Palu dan Lombok dihantam gempa? Kita lihat koridor RS jadi kamar, bahkan tempat parkirnya, bahkan hotel-hotelnya, karena tak ada fasilitas yang cukup.
Catat baik-baik, luka sebab gempa tak menular. Covid-19 menular, dengan tingkatan yang lebih dari virus flu lain. Dan covid-19 memerlukan fasilitas kesehatan layaknya RS.
Para ahli dari sebelumnya sudah prediksi, Indonesia takkan bisa menampung semua itu. Sekarang saja, anda bisa lihat, di JKT, tiap RS sudah kewalahan, overused, overheat.
Belum lagi, penimbunan obat untuk treatment pasien, panic buying, dan kurangnya alat pelindung diri (APD) pada pekerja kesehatan yang akhirnya membahayakan mereka.
Apa yang terjadi bila tenaga kesehatan sudah tumbang? Maka lebih banyak lagi orang awam yang tumbang. Bukan karena penyakit, tapi karena perawatan yang tak maksimal.
Maka apa solusi untuk sekarang? JANGAN SAKIT. Kejam memang, tapi itu harus saya tuliskan
Caranya JANGAN SAKIT? Kurangi ekstrim semua potensi untuk tertular atau menulari. DIAM. Tetap dirumah, jangan berkerumun, jangan berkumpul, bantu tenaga kesehatan.
Termasuk shalat berjamaah, shalat Jum'at. Untuk sementara, jangan dulu, sebab itu bukan taat tapi jahat. Karena kita justru memberi sekam pada api untuk tetap membakar.
Kenapa hanya Masjid? Bukan Mal, bukan yang lain? Karena ulama dan asatidz tanggung jawabnya sampai disitu. Andai saya penguasa, sudah pasti saya tuliskan LOCKDOWN.
By Felix Siauw [IG]