Untukmu Yudian Wahyudi (Kepala BPIP): Musuh Pancasila adalah Dirimu Sendiri


Untukmu Yudian Wahyudi (Kepala BPIP):
Musuh Pancasila adalah Dirimu Sendiri

Liat kau bicara bahwa musuh terbesar Pancasila adalah agama, benak saya langsung menerawang saat Pancasila dirumuskan hingga jadi alat kebanggaan yang bapak hormati.

Agama adalah musuh Pancasila..???

Padahal, perumusan Pancasila berdasarkan nilai agama. Sila pertama, Ketuhahan Yang Maha Esa mengisyaratkan bahwa agama harus ada dalam Pancasila.

Hanya Agama yang mengakui keberadaan Tuhan..

'Yud..

Jika mengacu pada sila pertama, apa tindakanmu pada orang-orang yang tidak mengakui keberadaan Tuhan atau atheis? Tidakkah kau harus bereskan dulu mereka saat lancang mulutmu bicara sekularisme dan sekulatitas?

Karena seyogyanya, dalam sekularisme atau sekularitas yang kau banggakan, ajaran atheis harusnya tidak ada di bumi Indonesia.

Bicara agama musuh Pancasila,

Dirimu pernah berkata melarang cadar dalam kampus yang mendudukkanmu sebagai rektornya. Coba pikir, jika UUD menjamin semua rakyat menjalankan ajaran agamanya, apakah kau akan berkata juga bahwa UUD sebagai lawan Pancasila?

Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu

Tolong baca 'Yud..

Negara menjamin kemerdekaan penduduk memeluk agama dan menjalankan ajaran agamanya. Lalu kau lancang melarang (cadar) sebagai keyakinan yang diajarkan agamanya.

Sudah sah kah UUD menjadi musuh Pancasila menurut otakmu saat ini?

Wahai pria berkumis...

Agamalah yang melahirkan Pancasila, agamalah yang menjadikan Pancasila masih bertahan hingga saat ini, karena yang menjalankannya adalah orang yang beragama. Jangan kau belokkan bibir hitammu berbicara dusta atas hal itu.

Bicara lawan Pancasila, ada baiknya kau memutar kursi empuk ketua BPIP itu dan pandanglah 2 foto didindingnya. Seorang presiden dan wakil presiden.

Coba kau tanyakan pada mereka, sejauh apa nilai Pancasila sudah diterapkan oleh mereka?

Bolehkah kita anggap mereka musuh pancasila saat kewajiban jaminan kesehatan justru dibebankan pada rakyatnya?

Bolehkah kita anggap mereka musuh pancasila, saat hasil bumi dan alam indonesia justru dikelola pihak luar?

Bolehkah kita anggap mereka musuh Pancasila, saat ratusan proyek negara justru mempekerjakan WNA asal China?

Bolehkah kita anggap mereka musuh Pancasila saat kebijakannya memberatkan rakyat jelata?

Buatmu Pak Rektor Kampus islami..

Rasanya kita sudah sepakat, jika ada oknum yang salah dalam menerapkan ajaran agama. Oknumnya yang disalahkan, jangan agamanya dikambing hitamkan. Mengapa kau lupa ajaran dasar itu?

Tinggi jabatanmu, berjejer titel sarjanamu, tapi gak membuat pandai kau berpikir. Semakin tua seharusnya makin memberikan pandangan yang berimbang pada suatu permasalahan, bukannya menghantam pihak lain dalam mencapai tujuan.

Ingat 'Yud, Yang membayar Gaji mu siapa?

Kamilah yang membayar setiap butir nasi yang dimakan olehmu, istrimu dan anak-anakmu. Kamilah yang membayar setiap kesenanganmu dibalik meja BPIP. Dan kami semua adalah masyarakat yang beragama.

Kehadiranmu, justru membuat orang menjadi geli dengan Pancasila itu. Kehadiranmu justru membuat orang menggeleng atas nilai pancasila itu.

Bagaimana mungkin Pancasila bisa mendudukanmu sebagai pihak yang memasarkannya? Jika ini cara marketingmu, yakinlah Pancasila akan jadi tertawaan masyarakat Indonesia.

Isi Pancasila itu sama dengan agama dalam ajarannya. Mereka berdua tidak akan mungkin berlawanan atau saling menjatuhkan. Sebaliknya, mereka berjalan saling melengkapi dimana ada kekurangan.

Ketika Pancasila dibawakan olehmu, satu yang saya khawatirkan.

Rusaknya nilai pancasila bukan karena pihak luar yang mengancamnya. Melainkan karena memberikan panggung orang-orang seperti dirimu berbicara atas namanya.

Jadi pahami, bukan agama yang menjadi musuh Pancasila. Melainkan pejabat negara yang menjadikan Pancasila sebagai slogan belaka, pejabat negara yang berdiri mengangkang dengan mental bejatnya. Pejabat negara yang mampu menjual negara demi kepentingannya.

Dan salah satu contohnya adalah dirimu. Orang  yang mendustai keberadaan agama dalam nilai pancasila. Pikiranmu liar dan berbahaya, secara tidak langsung kau menempatkan diri sebagai Pengkhianat Pancasila karena menganggap agama sebagai musuhnya.

Melacurkan diri tanpa memahami nilai Pancasila, itulah musuh Pancasila sebenarnya.

Kau benamkan kata-kata ku ini dalam kepalamu.

Salam dariku,

Warga negara yang telah menjalankan Pancasila tanpa memusuhi agama.

(By Setiawan Budi)

Baca juga :