MIRIS! Prostitusi Online Marak di Kota Padang


[PORTAL-ISLAM.ID] PADANG - Polisi menetapkan tersangka terhadap N (27), seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) dan AS seorang mucikari yang ditangkap di sebuah hotel di Padang, Sumatera Barat.

"Setelah kita dalami kasusnya ternyata N dan AS adalah pelaku. N bukan korban tapi pelaku," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto kepada Kompas.com, Selasa (4/1/2020).

Menurut Stefanus, saat ini kasusnya ditangani Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Sumbar.

Dikatakan Stefanus, penetapan tersangka terhadap keduanya berdasarkan hasil penyidikan N meminta AS untuk mencarikan pelanggan.

"Selain itu, PSK tersebut juga mengeksploitasi dirinya sendiri melalui aplikasi tersebut," jelas Stefanus.

Aplikasi yang digunakan untuk prostitusi online adalah aplikasi MiChat.

Panit II unit V Cyber Ditreskrimsus Polda Sumbar, AKP Indra Sunedi yang memimpin penangkapan itu mengatakan, terungkapnya kasus dugaan prostitusi online tersebut berkat laporan anggota DPR RI Andre Rosiade.

"Pimpinan kami dihubungi oleh anggota DPR RI Andre Rosiade yang menyatakan bahwa di hotel ini terdapat prostitusi online. Setelah laporan dipastikan benar, kita langsung melakukan penggerebekan di hotel tersebut,” kata Indra.

Selain mengamankan N dan AS, polisi juga menyita barang bukti uang Rp 750.000, satu alat kontrasepsi yang belum dipakai dan handphone pelaku.

Link: https://regional.kompas.com/read/2020/02/04/21320041/polisi-tetapkan-tersangka-psk-dan-mucikari-prostitusi-online-di-padang

***

Andre Rosiade adalah anggota DPR RI 2019-2024 dari Partai Gerindra dari Dapil Sumbar 1 yang meliputi wilayah Kota Padang.

Andre Rosiade asli dan kelahiran Kota Padang. Saat ini diamanahi menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Sumatera Barat.

Andre sebagai wakil rakyat dari Kota Padang kerap menerima laporan adanya prostitusi online di Kota Padang.

"Demi Allah saya sebagai yang lahir dan besar di Padang tidak ingin kota saya ini kena Azab Allah karena maksiat merajalela. Dan masyarakat juga banyak melaporkan ke saya. Untuk itu saya bekerjasama dgn Polisi utk memberantas Prostitusi Online. Saya tidak mau menjadi Selemah2 nya Umat (cuma bisa mendiamka maksiat -red)🙏," ungkap Andre di akun twitternya, Selasa (4/2/2020).

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto menyatakan, penggerebekan prostitusi online di Kota Padang dilakukan berkat informasi anggota DPR RI Andre Rosiade.

Andre Rosiade, kata Stefanus, ingin membuktikan di Kota Padang banyak terjadi prostitusi daring.

Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu, kata Stefanus pula, ingin 'membuka mata' Pemerintah Kota Padang dan DPRD Sumbar agar tidak membiarkan polisi bekerja sendiri, melainkan harus bisa bekerja sama.

"Andre ini ingin ikut serta memberantas maksiat tersebut. Ia memancing dan memesan pekerja seks komersial dengan masuk ke aplikasi MiChat melalui akun temannya. Iapun melakukan transaksi dan disepakati harga Rp 800.000 di salah satu hotel di Kota Padang," kata Bayu seperti diberitakan Covesia, Selasa (4/2/2020).

Akhirnya polisi berhasil menggerebek dan menangkap PSK serta mucikarinya.

***

NAMUN... sekarang Andre malah banyak diserang dan disudutkan.

Ada berita pengakuan PSK tsb bahwa sebelum digerebek polisi dirinya sudah 'dipakai'.

PSK yang Dijebak Andre Rosiade: Kenapa Aku Dipakai Dulu Baru Digerebek
https://www.suara.com/news/2020/02/04/141351/psk-yang-dijebak-andre-rosiade-kenapa-aku-dipakai-dulu-baru-digerebek

Berita ini digorang goreng. Pengakuan PSK kok langsung dipercaya. Andre sendiri yang ikut penggerebekan mengatakan tidak terjadi hubungan intim.

"Bagaimana mungkin ada “hubungan”atau “dipakai” seperti drama Penggiringan Opini yg dilakukan. Faktanya barang bukti Kondomnya masih utuh," kata Andre.

"Ada Puluhan orang yg hadir dalam penggrebekan yg melihat Barang Bukti Kondom masih utuh," tegas Andre.

Secara logika juga tidak mungkin. Karena si pemesan (yang disebut sebagai temannya Andre) memang datang untuk menjebak dan dia tahu nantinya akan digerebek.

Pemberantasan maksiat (prostitusi online) di Kota Padang ini diseret-seret ke ranah politik, terutama Pilkada Kota Padang dan Pilgub Sumbar.

Terjadi rivalitas sengit antara PKS (selaku petahana Kota Padang dan Sumbar) dengan Gerindra.

Apa yang dilakukan Andre memang membuka 'borok' Kota Padang. Kota yang selama ini dikenal religius dengan Walikota yang seorang da'i dari PKS.

Seandainya dua partai itu kompak memberantas maksiat, apa yang dilakukan Andre dengan membongkar prostitusi online, seharusnya didukung penuh.
Baca juga :