Wanita Uyghur DIPAKSA Menikahi Pria Cina


[PORTAL-ISLAM.ID]  Metode etnic cleansing (pembersihan etnis) di Uyhgur selain aksi represif, juga gunakan Cara "Nikah Paksa" untuk hapus nasab uyghurnya menjadi Han. Itu yang menimpa wanita-wanita di Uyghur.

Orang Uyghur itu cakep-cakep, karena nenek moyangnya berasal dari campuran Persia (hidung mancung) dan Tocharian yang berkulit putih.

Suku Uyghur awalnya memiliki akar Persia dan Tocharian (orang kulit putih) dan BEBERAPA di antaranya tampak 100% kulit putih dan bahkan pirang hingga hari ini.

Uyghur adalah populasi Eurasia dengan sifat antropometrik dan genetik Eurasia Timur dan Barat. Dengan demikian, Uyghur adalah salah satu dari banyak populasi di Eurasia Tengah yang secara genetik dapat dikaitkan dengan populasi Kaukasoid dan Asia Timur. Namun, berbagai penelitian ilmiah berbeda pada ukuran masing-masing komponen. Satu studi, menggunakan sampel dari Hetian (Hotan) saja, menemukan bahwa Uyghur memiliki 60 persen keturunan Eropa dan 40 persen keturunan Asia Timur.

Dalam video yang diposting fanpage 'Talk to East Turkestan', menunjukkan pernikahan paksa antara seorang pria Tiongkok dan seorang wanita Uyghur sebagai bagian dari program China untuk berasimilasi dan memenangkan populasi etnik minoritas di Xinjiang.

Dalam video itu, pembawa acara pesta pernikahan muncul untuk bertanya kepada pengantin pria Tiongkok berapa lama dia telah mengenal pengantin wanita, dan dia menjawab "dua bulan." Alih-alih bahagia, wanita Uyghur ini memiliki ekspresi sedih di wajahnya, karena dia dipaksa masuk ke pernikahan.

“Setelah mengurung semua pria Uyghur di kamp konsentrasi, Cina memaksa wanita Uyghur menikahi pria Cina. Sebuah genosida sedang berlangsung di tempat terbuka,” tulis fanpage 'Talk to East Turkestan' dalam unggahan videonya yang hingga saat ini sudah ditonton 755 ribu lebih.

Netizen bereaksi dengan marah di Facebook pada posting:

"Bagaimana kita bisa membiarkan genosida terbesar di dunia terjadi?"

"Saya pikir ini adalah pernikahan yang sangat tidak bahagia."

“Di mana organisasi internasional untuk perlindungan hak-hak perempuan? Bagaimana mereka bisa tetap diam? "

"Ini benar-benar menjijikkan."

[Video]
Baca juga :