Penembakan Pangkalan Militer di Florida, Saudi Masuk Skenario AS


[PORTAL-ISLAM.ID] Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan pihak Kerajaan Arab Saudi (KSA) bersedia membayar ganti rugi bagi semua keluarga korban penembakan di pangkalan angkatan laut di Pensacola, Florida, AS, hari Jum'at (6/12/2019) pekan lalu.

"Ini akan menjadikan Saudi sebagai negara bertanggung jawab atas sebuah aksi terorisme. Ini juga artinya Amrik bisa memeras Saudi miliaran Dollar di kemudian hari. MBS (Mohamad Bin Salman) ga paham kalau skenario terorisme 11/09/2001 diulang," kata pengamat internasional, Hasmi Bakhtiar, di akun twitternya, Senin (9/12/2019).

Seperti diberitakan, FBI menyelidiki penembakan di Pangkalan Militer di Florida sebagai tindakan Terorisme.

Jumat lalu, FBI menyelidiki serangan di pangkalan angkatan laut di Pensacola, Florida dengan asumsi bahwa itu adalah tindakan terorisme, seperti yang dikonfirmasikan hari ini oleh perwira yang bertanggung jawab, Rachel Rojas, pada konferensi pers. Tepat sebelum serangan itu, pria bersenjata itu, seorang prajurit Saudi yang mengikuti pelatihan di pangkalan itu dan terbunuh setelah membunuh tiga orang, menuduh Amerika Serikat di Twitter sebagai anti-Muslim dan mengkritik negara itu karena mendukung Israel, menurut peneliti.

Pembunuhnya, yang diidentifikasi sebagai Mohammed Ashamrani, adalah seorang letnan di Angkatan Udara Saudi yang berusia 21 tahun. FBI sedang menyelidiki apakah dia bertindak sendiri atau apakah dia bagian dari jaringan.

Pembunuh itu telah memulai pelatihan tiga tahun pada Agustus 2017. Dia adalah salah satu dari 852 warga negara Saudi dalam pelatihan di Amerika Serikat di bawah perjanjian kerja sama Pentagon dengan Riyadh.

"Seperti yang kami lakukan dalam banyak penyelidikan penembakan, kami menganggap bahwa ini adalah tindakan terorisme," kata Rojas. "Pemerintah Saudi telah berjanji untuk bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan kami."
Baca juga :