Kader GP Ansor Wakili Indonesia Terima Kesepahaman Kerjasama KL Summit 2019


[PORTAL-ISLAM.ID]  KUALA LUMPUR - Setelah berjalan seluruh rangkaian agenda Kuala Lumpur Summit 2019 sejak 17 hingga 21 Desember 2019 di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), maka pertemuan tigkat tinggi tersebut resmi diakhiri. Pidato penutupan disampaikan secara langsung oleh Tun Dr Mahathir Mohammad selaku Perdana Menteri Malaysia dan diakhiri secara simbolis dari Sultan Perak, Sultan Nazrin Shah. Dalam penutupan tersebut juga disampaikan untuk forum selanjutnya dilakukan perubahan nama dari Kuala Lumpur Summit menjadi Perdana Dialogue.

Hasil-hasil dari pertemuan direncanakan akan langsung direalisasi lebih lanjut sekurangnya mulai tahun 2020. Di akhir KL Summit 2019 juga dilaksanakan simbolis kerjasama antarnegara dimana Indonesia melibatkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di bidang penelitian dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor di bidang kepemudaan. Prosesi simbolis tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir Mohammad dan Presiden Iran Dr Hassan Rouhani.

Kader GP Ansor yang menerima prosesi simbolis kesepahaman kerjasama, Ricco Survival Yubaidi menuturkan bahwa dirinya cukup beruntung bisa turut berkontribusi dalam diskusi dan perumusan bagi kebangkitan ummah diantara pimpinan negara, akademisi, politisi, NGO, maupun tokoh muslim berpengaruh lainnya dari 56 negara.

Kesadaran umat Islam untuk bangkit adalah menjadi satu hal yang perlu disuarakan. Dengan kemajuan yang ada saat ini, umat Islam dituntut untuk mempunyai pemimpin-pemimpin unggul dari berbagai bidang. Harus adanya pemimpin-pemimpin Islam berkualitas yang bisa turut mengawal kemajuan dalam bidang makanan, pengawasan keamaanan, hak asasi manusia, lingkungan hidup dan aspek-aspek lainnya. Selain itu harus adanya garda terdepan tokoh-tokoh Muslim yang bisa merepresentasikan keramah tamahan Muslim, untuk menghindarkan stigma Islamophobia dan Radikalisme yang selama ini masih ada.

Ricco yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris PCINU Malaysia  berkata, dalam kesepahaman kerjasama bidang kepemudaan tersebut salah satu poinnya akan membahas pelaksanaan pertukaran pemuda dan kaderisasi pemimpin muslim yang akan melibatkan para anak muda terbaik bangsa. Jika hal ini bisa terealisasi dengan baik, maka diharapkan dapat meningkatkan gairah pemuda muslim di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas diri dan berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai masalah dari perspektif muslim.

Harus diakui bahwa hingga saat ini masih banyak permasalahan yang berlarut belum tuntas misalkan kebutuhan umat muslim akan tata kelola perbankan syariah, tata kelola jaminan halal atas makanan dan minuman, tata kelola pemerintahan yang bersih akuntabel dan transparan. Untuk itu Kuala Lumpur Summit 2019 berkomitmen untuk menjadi salah satu wadah dalam pembahasan isu-isu terkini penyelesaian masalah umat. Pertemuan tinggi tersebut tidak untuk menambahkan atau mempertandingkan antara pertemuan lain, namun menjadi salah satu pertemuan yang hasilnya akan direkomendasikan kepada pertemuan-pertemuan tinggi selanjutnya.
Baca juga :