DKM Masjid Al Falah: Kami Selamatkan Ninoy Karundeng, Bukan Menyekap


[PORTAL-ISLAM.ID] "Besok2 ngga usah diselametin pak, biar aja bengep. Diselametin kebanyakan tingkah, malah jadi bahan fitnah," komen @vierda.

[Detikcom, 5/10/2019]
DKM Masjid Al Falah: Kami Selamatkan Ninoy Karundeng, Bukan Menyekap

Pegiat media sosial (medsos) sekaligus relawan Jokowi, Ninoy Karundeng, diculik sekelompok orang saat berada di tengah aksi di Pejompongan, Jakarta Pusat. Ninoy lalu sempat dibawa ke sebuah masjid yang belakangan diketahui merupakan Masjid Al Falah.

Anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Falah, Iskandar, angkat bicara soal Ninoy. Iskandar mengatakan jemaah dan pengurus masjid menyelamatkan Ninoy ketika tahu ada pemukulan.

"Secara langsung saya tidak melihat. Kondisi beliau (Ninoy) ada di depan sini (di depan masjid), dipukuli massa. Kita tidak tahu apa penyebabnya tiba-tiba ada pemukulan. Kami dari jemaah masjid dan sekaligus pengurus DKM untuk menyelamatkan beliau kita masukan ke dalam pintu yang terbuka separuh," kata Iskandar saat ditemui di Masjid Al Falah, Jalan Pejompongan Dalam, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2019).

Kasus ini bermula saat Ninoy memotret orang-orang yang terkena gas air mata saat demo pada Senin (30/9). Pelaku yang curiga lalu menanyakan tujuan pengambilan gambar tersebut. Iskandar mengaku tak tahu soal pemukulan Ninoy.

Iskandar mengatakan kondisi saat itu banyak massa yang ada di dalam dan sekitar Masjid Al Falah untuk mendapatkan perawatan. Dia mengatakan jemaah dan DKM menyelamatkan Ninoy dari amuk massa ke dalam masjid.

"Begitu banyak massa, kita tutup baru kita langsung masuk ke dalam. Meletakkan dia di ruangan medis, di mana para medis di situ juga banyak yang membantu para demonstran, termasuk beliau (Ninoy). Kita juga nggak tahu siapa nama beliau akhirnya masuk ke dalam situ. Tidak ada penyekapan yang ada itu adalah menyelamatkan dari massa, amukan massa, di sini pun pintu (gerbang) kita tutup dengan baik, pintu yang di dalam nggak kita tutup, seperti itulah," ujarnya.

"Masih, masih (terjadi pemukulan). Kita masukan ke dalam. Kalau dibilang penyekapan keliru itu, penyelamatan," tegasnya.

Iskandar mengatakan area dalam masjid steril dari pemukulan. Soal video penyekapan Ninoy yang viral di medsos, Iskandar mengaku tidak tahu. Dia mengatakan video itu juga bukan diambil DKM.

"Kalau soal video itu kami tidak tahu, sama sekali tidak tahu. Bukan (DKM yang rekam). Pokoknya kami ndak tahu video dari mana. Itu tugas polisi atau petugaslah yang mencari informasi lebih lengkap," ujarnya.

Iskandar mengatakan Ninoy diamankan hingga situasi di luar masjid kondusif. Ninoy baru pulang pada Selasa (1/10/2019) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu, suasana di sekitar Masjid Al Falah sudah sepi dari demonstran.

Iskandar mengatakan, tak hanya Ninoy, bagi massa yang dirawat di Al Falah pun tak diperbolehkan tim paramedis pulang jika kondisinya belum memungkinkan. Pada hari itu, bagi massa yang kondisinya cukup parah akan dilarikan ke RSAL Mintohardjo menggunakan ambulans yang ada.

"Kalau pemulangan beliau itu kondisinya baik, aman. Artinya semua yang ada di sini berlaku wajar. Tidak ada yang keras, damai, ramah. Dia juga dalam kondisi yang baik pulang, salam-salaman. Abis itu ada entah siapa yang pesankan GoBox diantar dia sampai ke rumahnya," ujar Iskandar.

Diberitakan sebelumnya, sehari setelah dipulangkan, Ninoy melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Polisi bergerak cepat menangkap 2 pelaku penculikan dan penganiayaan itu pada Rabu (2/10) malam. Pelaku berinisial RF dan S asal Jakarta, yang juga anggota sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas).

Polisi kembali menangkap pelaku lain yang turut serta melakukan penculikan dan penganiayaan Ninoy. Namun polisi belum memaparkan jelas identitas pelaku yang baru ditangkap itu.

"Jadi ada beberapa yang kita lakukan penangkapan, ada dua kemarin, ada tambahan lagi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (4/10/2019). [detikcom]
Baca juga :