Pengamat: Jogja Bergerak, Bandung Bergolak, Jakarta Meledak


[PORTAL-ISLAM.ID]  Pengamat politik senior, Hendrajit, menyebut situasi tanah air seperti bara dalam sekam.

Pergerakan aksi mahasiswa dan rakyat di berbagai daerah mengindikasikan itu. Terutama daerah-daerah kunci.

"Yogya laboratorium, Bandung Pergolakan. Jakarta Letusan. Makanya menarik Kelompok Gejayan Yogya. Kalau Bandung bergolak, berarti uji materi laboratorium diterima. Baru lanjut ke Jakarta," kata Hendrajit dikutip dari akun fbnya, Senin (23/9/2019).

Hendrajit lalu menyebut peran Yogya saat reformasi 1998 yang melengserkan Soeharto.

"Peristiwa Gejayan dikenal juga dengan sebutan Tragedi Yogyakarta, adalah peristiwa bentrokan berdarah pada Jumat 8 Mei 1998 di daerah Gejayan, Yogyakarta, dalam demonstrasi menuntut reformasi dan turunnya Presiden Soeharto. Bentrokan ini berlangsung hingga malam hari. Kekerasan aparat menyebabkan ratusan korban luka, dan satu orang, Moses Gatutkaca, meninggal dunia," papar Hendrajit.

"Ini bara dalam sekam," tegasnya.

Seperti diketahui, Senin 23 September 2019 kemarin, Yogyakarta mulai menggelar aksi yang berpusat di pertigaan jalan Gejayan. Massa dari berbagai universitas di Yogyakarta tumpah di jalanan hingga melumpuhkan jalan. Di Yogya aksi berlangsung damai.

Sementara di Bandung, aksi mahasiswa yang berlangsung di depan Gedung DPRD Jawa Barat, berakhir ricuh bentrok dengan aparat. Mahasiswa Bandung meneriakkan revolusi. Aksi berakhir pada Senin (23/9/2019) malam. Sejumlah polisi dan mahasiswa mengalami luka-luka dalam aksi tersebut.

Di hari yang sama, di Jakarta mahasiswa menggeruduk gedung DPR/MPR. Mereka berhasil menjebol gerbang. Sempat memblokir jalan tol depan DPR/MPR. Aksi sampai malam. Dan akan dilanjutkan hari ini.

[Video - Jogja]

[Video - Bandung]

[Video - Jakarta]

[Video - Makassar]
Baca juga :