Setelah Putusan MK…


[PORTAL-ISLAM.ID]  Akhirnya Indonesia punya presiden baru (tapi lama). Selamat kepada para pemilih beliau berdua, kepada KPU, dan Mahkamah Konstitusi, yang mengesahkan kemenangan Paslon 01.

Selamat mengemban amanah rakyat.
Ingatlah bahwa kami semua menjadi tanggung jawab Bapak, bukan hanya di dunia, tapi hingga ke akhirat nanti. Sungguh bukan hal main-main. Urusannya bukan sekadar menang atau kalah dalam konstentasi Pilpres. Ujian Bapak dan segenap jajaran pemerintahan Bapak baru saja dimulai.

Semoga presiden baru ini bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Bukan ke jurang kebangkrutan dengan utang yang tak akan lunas hingga anak cucu kelak.

Pak Presiden, kerja jangan cuma kerja kerja kerja. Tapi kerja ikhlas, kerja cerdas, dan kerja tuntas. Jangan lupa untuk memenuhi semua janji Bapak yang belum tuntas itu. Dan jangan berani bikin janji baru lagi kalau Bapak tidak yakin akan bisa memenuhinya.

Semoga pemimpin baru ini amanah untuk mewujudkan keadilan sosial yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Negeri ini adalah milik SELURUH rakyat Indonesia. Bukan milik orang asing yang membawa iming-iming segepok uang tapi ternyata perlahan menguasai negeri kita.

Na’udzubillaahi min dzaalik.
Semoga Allah melindungi Indonesia dari tangan-tangan jahat. Kita semua harus semakin banyak istighfar.

***

Untuk para pemilih Prabowo – Sandi, jangan bersedih. Ini adalah takdir Allah. Bisa jadi kita tidak menyukainya, tapi menurut Allah ini adalah yang terbaik untuk saat ini sebagai tarbiyah bagi seluruh bangsa Indonesia. Bukan siapa yang jadi presiden, tapi keseluruhan proses. Perjuangan kita hingga sampai ke titik ini. InsyaAllah tidak ada yang sia-sia.

Mungkin Allah ingin menyelamatkan kedua calon pemimpin harapan kita itu dari fitnah yang lebih besar. Mungkin Allah menghendaki beliau berdua untuk berbuat kebaikan dalam bentuk lain. Semoga Allah selalu meridhoi perjuangan dan menyayangi beliau berdua.

Prabowo – Sandi mengajarkan kita semua untuk berbesar hati untuk menerima apapun hasil perjuangan. Yang kita cari bukan kemenangan, melainkan bagaimana kita berusaha dengan cara yang JUJUR.

Semoga kita bisa meniru kebesaran jiwa, kerendahan hati, dan keikhlasan beliau berdua.

Saya tetap bangga dan bersyukur menjadi pendukung Prabowo – Sandi. Mereka adalah salah dua dari segelintir negarawan yang betul-betul ikhlas berjuang untuk Indonesia.

Mari kita tetap memperjuangkan apa yang menurut kita benar sesuai hukum Indonesia dan tentu yang paling utama adalah syariat dari-Nya.
Kita semua anak negeri, jangan berhenti berkarya sesuai kemampuan kita untuk kemajuan Indonesia.
Tetap berdoa untuk kebaikan Indonesia agar menjadi negeri yang dilindungi dan diridhoi Allah. Baldatun thoyyibatun wa Robbun Ghofur.

***

Sebagai penutup, izinkan saya mengutip nasihat KH. Abdullah Gymnastiar dalam Kajian Ma’rifatullah di Masjid Daarut Tauhid Bandung (27/06/2019).
Jazakillah khoyr Kak Arfi Binsted karena sudah mencatatnya dengan sangat apik

“‎قُلِ اللّٰہُمَّ مٰلِکَ الۡمُلۡکِ تُؤۡتِی الۡمُلۡکَ مَنۡ تَشَآءُ وَ تَنۡزِعُ الۡمُلۡکَ مِمَّنۡ تَشَآءُ ۫ وَ تُعِزُّ مَنۡ تَشَآءُ وَ تُذِلُّ مَنۡ تَشَآءُ ؕ بِیَدِکَ الۡخَیۡرُ ؕ اِنَّکَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ قَدیۡرٌ

Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. ―QS. 3:26

MK itu merupakan perpanjangan takdir yang harus terjadi di negeri ini. Mungkin cocok dengan pilihan sebagian orang, mungkin tidak cocok untuk pilihan sebagian orang. Tugas kita adalah: 1) meluruskan niat, 2) menyempurnakan ikhtiar di jalan Allah, dan 3) pasrah ke Allah dengan tawakal.


Adapun kedudukan itu Allah yang menentukan. Jabatan itu tidak identik dengan kemuliaan. Baru jadi mulia kalau jabatannya itu digunakan di jalan yang diberkahi oleh Allah. Kalau adil, amanah, jadi tauladan yang baik sesuai dengan rambu-rambu yang telah Allah tuntunkan, baru nanti Allah tambahkan kemuliaan. Tapi kalau jabatan membuat tidak adil, zalim, tidak jujur dan sebagainya maka yang Allah berikan adalah kehinaan.

Jabatan itu tidak lama. Yang lama itu hisabnya. 273 juta rakyat Indonesia, ini harus dipertanggungjawabkan di sisi Allah. Mayoritas umat Islam juga harus dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, siapapun nanti yang diuji Allah dengan jabatan ini, kita harus doakan.

Kalau ada pilihan satu do’a, maka kita harus doakan pemimpin. Sebab pemimpin itu seperti lokomotif yang mempengaruhi jalannyan kereta api. Do’akan kebaikan, supaya pemimpin itu takut kepada Allah, supaya pemimpin itu benar-benar amanah di jalan Allah, bersikap adil, jujur, dan terpercaya. Aamiin… ”

Penulis: Savitry Khairunnisa
Baca juga :