Menunggu Undangan Pak Prabowo


[PORTAL-ISLAM.ID]  Berseliweran postingan pro dan kontra pertemuan, MRT Lebak Bulus. Yang marah mengungkapkan rasa marahnya lengkap dengan alasan-alasannya yang masuk akal. Kenapa harus tanggal 13? Tidak bisakah menunggu sampai jkw selesai pidato tanggal 14? Di mana rasa keadilan atas kecurangan suara rakyat yang terstruktur, systematis dan masif? Di mana rasa kemanusiaan atas tragedi sekitar 700 orang KPPS yang meninggal dan tragedi 21-22 Mei yang merenggut nyawa bahkan nyawa anak-anak yang tidak berada di lokasi demo damai Bawaslu?!

Kemarahan yang pada tempatnya, karena pemilihan waktu pertemuan yang tidak tepat, menurut kami. Kemarahan kami ini mendapat perlawanan dari yang menerima pertemuan MRT Lebak Bulus.

“Kita harus percaya pada pak Prabowo karena beliau ahli strategi, karena beliau tulus kepada rakyat. Apapun yang dilakukan pak Prabowo semua untuk kebaikan rakyat. Begitulah kata mereka.

Tak cuma sampai disitu. Mereka bahkan mengungkit-ungkit dan membandingkan, kasus mas Anies ketika dipilih jadi DKI 1.

Dulu. Ketika pak Prabowo mendukung mas Anies jadi DKI 1, hujatan kepada pak Prabowo seperti air bah. Caci maki dan fitnah pun beliau terima.

Saya termasuk golongan orang yang marah besar karena Anies Baswedan dipilih jadi DKI 1.

Jauh sebelum pencalonan Sandi jadi cagub Gerindra untuk DKI, saya sudah menjagokan Sandi Uno untuk DKI1.

Ketika orang-orang terhipnotis pada pesona YIM dan menjagokan YIM jadi DKI1, Saya sudah membuat WAG untuk pemenangan Sandi Uno. Tertanggal 28 Maret 2016 dengan Nama SK HAPPI, Sandi Kita HArapan Putera Puteri Indonesia. Dengan Harapan, Sandi terpilih jadi DKI 1 dan menjadi Harapan bagi Putera Puteri Indonesia untuk masa depan yang lebih mulia.

Tiba-tiba saja, seperti petir di siang bolong. Nama Anies Baswedan muncul menempati posisi Cagub! Saya marah besar! Kenapa harus musuh pak Prabowo ini yang naik dan menempati posisi Cagub? Siapa dia ? Siapa di belakang dia? Kenapa pak Prabowo dan pak Sohibul Imam menerima musuh pak Prabowo ini?

Hati saya sangat panas. Masih segar dalam ingatanku, Anies Baswedan sebagai timses Jkw. Masih segar dalam ingatan, senyumannya, ketika menghujat pak Prabowo.

Kemarahan dengan landasan yang kuat, adalah wajar. Karena setiap manusia dipasangkan Allah sifat baik dan buruk. Yang dalam Al-Qur’an disebut sifat Taqwa dan Fujur. Kemudian kitalah yang menentukan akan memenangkan sifat yang mana ?.

Jam 11 siang. Aku sudah berdiri di KPUD menunggu kedatangan cagub dan cawagub. Jelang sore. Barulah pasangan Anies-Sandi masuk halaman KPUD.

Aku pandang wajah Anies Baswedan dengan penuh rasa benci. Karena bagiku, Anies Baswedan telah merampok hak Gerindra untuk mendapatkan posisi DKI1 untuk calonnya, Sandiaga Salahuddin Uno.

Wajah Anies yang ramah dengan senyumannya, tak mampu membuat aku menjadi melunak kepadanya.

Begitu banyak kabar simpang siur. Aku putuskan segera ke Melawai 16 mencari berita tentang terpilihnya Anies jadi Cagub. Alhamdulillah, hari itu ada Sandi Uno di Melawai dan kami meminta beliau menceritakan kronologi terpilihnya Anies jadi cagub. Sandi pun bercerita kepada kami.

Koalisi Gerindra dan PKS berharap, pasangan saya itu dari Kelompok Cikeas. Kita berharap, Cikeas mau mengambil YIM sebagai calonnya. Ternyata hari itu, SBY Mengatakan kepada saya, bahwa mereka akan mengusung pasangan, Ahy dan Silvy. Saya segera mengabarkan keputusan Cikeas ini kepada pak Prabowo. Lalu mengatakan ke pak Prabowo, pak, saya ingin yang mendampingi saya maju ke pilkada DKI itu, tidak terlibat korupsi dan pakar pendidikan.

Malam itu, sehabis sholat tahajjud, saya ingat mas Anies. Mas Anies itu pakar pendidikan dan tidak pernah korupsi. Kebetulan sekali Mas Anies sedang nganggur karena dipecat dari Mentri pendidikan dan kebudayaan. Besoknya, saya langsung menemui mas Anies ke rumahnya. Alhamdulillah, ada Mas Anies. Tapi istri mas Anies, hanya memberikan izin sebentar untuk bicara dengan mas Anies, karena mas Anies baru keluar dari rumah sakit karena DBD.

Langsung saja saya katakan ke mas Anies,
Mas Anies, saat ini saya tidak punya pasangan untuk maju ke pilkada DKI, karena Cikeas mencalonkan Ahy dan Silvy untuk maju DKI1. Saya ingin yang menemani saya itu pakar pedidikan dan tidak pernah terlibat korupsi. Karena itu, saya memilih mas Anies menemani saya maju ke pilkada DKI”.
Jawab mas Anies,

“Mana mungkin pak Prabowo mau menerima saya jadi calonnya, karena saya pernah berbuat salah kepada pak Prabowo”.

“Oh kalau itu alasan mas Anies, artinya mas Anies menerima tawaran saya untuk maju ke pilkada DKI bersama saya, karena pak Prabowo itu pemaaf, pasti mas Anies sudah dimaafkan beliau”.

Saya segera kerumah pak Prabowo, mengabarkan kesediaan mas Anies menemani saya maju ke pilkada DKI. Alhamdulillah pak Prabowo menerimanya. Saya langsung pulang menemui ibu saya dan mengabarkan kalau saya akan maju ke pilkada DKi bersama mas Anies. Ibu saya senang sekali. Karena ibunya mas Anies itu adalah sahabat ibu saya waktu masih kuliah. Lalu ibu saya berkata,

“Mas Anies itu sudah punya pengalaman dibidang pemerintahan sedang saya belum punya pengalaman. Tidak etis kalau mas Anies yang jadi DKI 2 karena seharusnya mas Anies yang jadi DKI1 dan saya jadi Wakilnya saja.

Maka saya kembali menemui pak Prabowo mengabarkan keinginan ibu saya, agar mas Aniea yang jadi Cagub dan saya cawagub.

Aku pandangi wajah Sandi Uno yang teduh, ramah dan ceria. Tidak terlihat tanda-tanda marah, benci dan sakit hati. Dan rasa marah yang ada didalam dadakupun hilang. Karena sekarang semuanya jelas. Tidak ada intervensi Jk seperti sas sus yang beredar.

Sekarang, beberapa postingan membanding-bandingkan kemarah ke mas Anies dan pak Prabowo.
Katanya .. gara-gara pemilihan Anies jadi DKI1, kami menghujat bapak seperti air bah !!!
Ya .. itu dulu ! Sebelum kami tahu cerita yang sebenarnya. Setelah kami tahu, kami menugaskan diri kami untuk mengabarkan berita yang sebenarkan kepada teman-teman yang tidak tahu.

Sekarang, saya menuntut undangan bapak yang Bapak janjikan untuk kami yang marah. Agar bapak bisa menceritakan Kronologinya kepada kami dan agar kami mengerti apa yang sesungguhnya terjadi dan tidak terpengaruh lagi oleh sas sus sesat yang berseliweran.

Kami marah !!!
Karena ada sekitar 700 nyawa saudara kami korban dari pemilu curang yang tidak mendapat penghormatan yang baik atas jasa-jasanya sebagai petugas KPPS.
Kami marah !!!
Karena ada saudara kami yang mati terbunuh dalam tragedi 21 22 Mei diantaranya anak-anak. Dan kami tidak menemukan ucapan belasungkawa untuk mereka !
Mereka Anak bangsa Indonesia.

Maafkan kami. Karena tidak bisa menyembunyikan rasa marah itu dalam kepura-puraan.

Padamu negeri, jiwa raga kami.
Semoga merah putihmu masih berkibar gagah perkasa dijagat raya.

Salam hormatku padamu Jendral.

Penulis: Maya Amhar
Baca juga :