[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Umum Gerakan Pemuda atau GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan banyak kader Nahdlatul Ulama (NU) yang siap untuk mengisi kursi menteri di kabinet Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin.
"Kami berharap, besok pemerintahan Jokowi ini, akan memberikan porsi NU pada posisi strategis, jangan itu-itu saja," kata Yaqut, usai menghadiri Konferensi Wilayah Gerakan Pemuda Ansor XIV Provinsi Jawa Timur, di Kota Malang, Ahad, 28 Juli 2019, seperti dilansir Tempo.
Yaqut mengatakan selama ini, NU selalu diposisikan untuk mengisi kursi Menteri Agama, Menteri Desa, atau Menteri Tenaga Kerja. Padahal, kata dia, banyak kader NU yang memiliki banyak pengalaman dan kualitas untuk mengisi kursi menteri sektor strategis.
Kursi sektor strategis tersebut, kata Yaqut, seperti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Energi atau Sumber Daya Mineral (ESDM). "Saya ini di Komisi VI, yang mengurusi BUMN, tapi bukan berarti saya minta menteri BUMN lho ya, ini contoh," kata Yaqut sembari tertawa.
Ia meyakini bahwa pada saat Presiden Jokowi menunjuk salah satu kader NU untuk mengisi kursi menteri, tidak ada satu kader NU yang akan menolak. Karena semua kader NU wajib menjalankan tugasnya dan tidak pernah menolak.
"Jika ini tugas, Ansor akan menolak mundur. Saya yakin, NU akan mendapatkan representasi dalam kabinet, karena selama ini ikut berjuang," kata Yaqut.
Saat ini, NU tengah tengah menggodok nama-nama kandidat yang akan diusulkan kepada Jokowi - Ma'ruf Amin untuk mengisi kursi kabinet. Nama-nama tersebut, akan ditentukan untuk posisi mana saja yang sesuai dengan pengalaman kandidat. [Tempo]
***
"Berjuanglah dg tulus, pilihan menteri adl hak prerogratif Presiden, jangan menuntut dan terlalu memaksakan kehendak," komen @Jimsoepalal1.
Berjuanglah dg tulus, pilihan menteri adl hak prerogratif Presiden, jangan menuntut dan terlalu memaksakan kehendak.
— Jimsoepalal (@Jimsoepalal1) July 29, 2019
Kan sudah dikasih posisi Wapres. Kurang?
— Cendol Kriting (@ninopidekso) July 29, 2019
(((Rumah Toleransi))), Jatah jabatan gak boleh dikasih toleransi
— Sobat Neolib #SaveKimiHime (@Korban_delusi48) July 29, 2019