"Bagi Jokowi, Bertani itu bukan pekerjaan, Pekerjaan itu jadi Buruh pabrik semen"


[PORTAL-ISLAM.ID] Kritik tajam atas pidato Jokowi 'Visi Indonesia' dilontarkan Dandhy Dwi Laksono, seorang wartawan senior sekaligus filmmaker yang mengeluti dunia aktivisme.

Dalam pidatonya di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019),  Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan dalam lima tahun periode keduanya akan membuka keran investasi lebih besar dibanding periode pertama.

Bahkan Jokowi mengancam 'Yang Hambat Investasi Saya Hajar!'.

"Bagi Jokowi, bertani itu bukan pekerjaan. Pekerjaan itu jadi buruh pabrik semen. Nelayan bukan pekerjaan. Disebut bekerja jika lautnya diuruk, lalu mereka menjadi security perusahaan properti," kata Dandhy Laksono di akun twitternya @Dandhy_Laksono, Selasa (16/7/2019).

"Sukarnonya dipakai meraup suara, ajarannya diinjak-injak," ujar Dandhy.

Sosok di balik pembuatan film Sexy Killers itu menilai kelas presiden yang terpilih 2014 cuma seperti Menteri PU, dan sekarang 2019 lebih parah lagi hanya sekelas Kepala Badan Penanaman Modal.

"2014 saya kira pemilihan presiden, ternyata memilih menteri pekerjaan umum.

2019 kecele lagi, dikira pemilihan menteri pekerjaan umum, ternyata untuk posisi kepala badan koordinasi penanaman modal," kata Dhandy.
Baca juga :