Ejek Prabowo, Pendukung Jokowi-Ahok DISIKAT Oneng: Amerika Saja Berhati-Hati Menyewakan Pelabuhan Pada Negara Lain


[PORTAL-ISLAM.ID]  Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menyatakan khawatir dengan langkah pemerintah Joko Widodo di bidang ketahanan nasional yang mengizinkan banyak perusahaan asing mengelola dan mengatur pelabuhan dan bandar udara di Indonesia.

"Ada satu hal yang merisaukan mengganjal dalam masalah kedaulatan teritorial, kaitannya dengan pertahanan keamanan. Sedikit negara di dunia yang mengizinkan pelabuhan pelabuhan dan lapangan lapangan terbang bandara dikelola oleh pihak asing. Tapi pemerintah Bapak terlalu banyak mengizinkan perusahaan asing," tutur Prabowo di debat keempat Pilpres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019 pukul 20.00 WIB.

Kekhawatiran Prabowo Subianto ini ditampik Jokowi dalam debat.

"Jokowi menyatakan langkah yang telah ditempuhnya selama ini telah banyak dilakukan juga di negara lain.

"Saya melihat Pak Prabowo ini terlalu khawatir dengan (kebijakan) yang sebetulnya negara lain juga melakukan," kata Jokowi.

Prabowo pun menjawab bahwa sebagai mantan anggota TNI, ia paham bahwa tentara mempertaruhkan nyawa untuk merebut bandara dan pelabuhan yang merupakan objek vital negara.

"..Kami tidak bisa terima kalau itu dikelola oleh asing," tandas Prabowo.

Pernyataan Prabowo bisa jadi mengacu pada kondisi pelabuhan nasional yang dikelola PT Jakarta International Container Terminal (JICT). Seperti diketahui, saham perseroan itu sendiri mayoritas dimiliki Hutchison Port Holding Group (HPH Group) dari Hongkong sebesar 51 persen, sisanya 48,9 persen dimiliki PT Pelindo II dan 0,1% dimiliki Koperasi Pegawai Maritim.

Kekhawatiran Prabowo akan masuknya investasi asing ke dalam pengelolaan pelabuhan bernilai strategis ini pun ditertawakan banyak pendukung Jokowi-Ahok. Bahkan, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pun turut menepis kekhawatiran Prabowo mengenai hal tersebut.

"Pelabuhan yang sifatnya komersial kami kerjasama kan, tapi tetap kami yang kontrol. Salahnya di mana?" ujar Luhut usai debat Pilpres 2019, di Hotel Sangri-La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019.

Bantahan dan ejekan terhadap kekhawatiran Prabowo ini rupanya membuat seorang aktivis buruh gemas. Ia pun mengunggah pernyataan keras Rieke Diah Pitaloka, seorang aleg PDI P yang juga dikenal luas sebagai aktris pemeran tokoh "Oneng" di sitkom Bajaj Bajuri.

Saat itu, Rieke yang duduk di Komisi IX DPR RI, terpilih sebagai Ketua Panitia Khusus Pelindo II yang menangani kasus mega korupsi yang melibatkan petinggi PT Pelindo II.

Tanpa tedeng aling-aling, Rieke mengatakan bahwa pelabuhan adalah simbol kedaulatan sebuah negara, sehingga negara besar seperti Amerika pun berhati-hati untuk menyewakan pelabuhannya kepada negara asing.

"Pelabuhan itu adalah simbol kedaulatan sebuah negara, sehingga negara besar seperti Amerika pun itu sangat berhati-hati untuk menyewakan pelabuhannya kepada negara asing," ungkap Rieke dalam video yang diunggah warganet.
Baca juga :