[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Jenderal (Purn) Djoko Santoso menjadi saksi deklarasi Komponen Relawan Prabowo-Sandi yang diselenggarakan di Sekretariat Bersama Pemenangan Prabowo-Sandi di Perumahan Puri Garden Nomor 99X, Jalan Tukad Pakerisan, Denpasar, Bali.
Di hadapan sekitar 500 relawan, Djoko Santoso menyampaikan pesan kepada seluruh relawannya agar tak gaduh dan mengikuti aturan untuk memenangkan 02.
"Pak Prabowo tidak bisa hadir karena persiapan debat dan lain sebagainya. Pesan Beliau jangan gaduh, jangan tengkar, tenang saja, ikuti aturan yang berlaku, jangan melanggar aturan. Sesungguhnya kita sudah melewati angka itu," kata Djoko Santoso di Bali, Sabtu 9 Februari 2019.
Djoko Santoso mengaku sering ditanya sejumlah wartawan mengenai hasil survei sejumlah lembaga yang masih mengunggulkan pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Bagi dia, survei-survei itu dijadikan warning dan pemacu semangat tim sukses untuk mengejar ketertinggalan perolehan suara.
Namun ia melanjutkan, sesungguhnya elektabilitas suara Prabowo-Sandi saat ini telah melewati elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin.
"(Suara Prabowo-Sandi) sesungguhnya sudah melewati (perolehan suara Jokowi-Ma'ruf Amin). Tapi lewat saja belum cukup. Kita harus menang yang banyak. Kalau tidak menang banyak bisa jadi kalah. Maka harus menang banyak," katanya.
Dipaparkannya, dari data internalnya, “kemenangan” Prabowo atas Jokowi masih terlalu tipis. "Sudah menang, ya masih tipis 1-2 persen. Kita maunya memang di atas 10 persen," kata dia.
Bagi dia, antusiasme rakyat Indonesia, khususnya emak-emak dan pemuda merupakan motor penggerak pemenangan Prabowo-Sandi pada Pemilu 17 April 2019.
Meski mengklaim pendukung kandidatnya melampaui rival, namun Djoko Santoso meminta kepada relawan Prabowo-Sandi agar tak mendahului ketetapan Tuhan.
"Rencana Tuhan itu kita tidak tahu. Jadi tetap bekerja keras, jangan mendahului ketetapan Tuhan," ujar mantan Panglima TNI itu. [VIVA]
Data survei internal yg dikemukakan Jenderal (purn) Djoko Santoso menggunakan cara survei investigative, yg disurvei tak menyadari disurvei sehingga asli alami. Beliau punya "tim rahasia" yg memadukan metoda survei dgn pola intelijen militer. @RajaPurwa @Ndon08Back @TehTJEMPLUNG
— Priyo Budi Santoso (@PriyoBudiS) 9 Februari 2019