Fahri Hamzah: Hanya Prabowo yang Bisa Membawa Negara Ini Keluar dari Konflik Ideologi (Agama dan Negara)


Hanya @prabowo yang bisa membawa kita keluar dari kutukan konflik ideologi yang buta menuju rekonsiliasi. Sementara @jokowi terus dipakai untuk melanggengkan konflik antara agama dan negara. Itu dilakukan di awal 2014-2017. Jokowi gak mengerti.

Kembali soal @prabowo dan Orba, ini juga isu yang kurang dihadapi secara terbuka oleh calon 02. Pidato terakhir petahana yang mengatakan, “saya bukan diktator, saya bukan pelanggar HAM dan saya tidak punya beban masa lalu”, perlu dijawab tuntas. Jadikan tema debat.

Kalau saya jadi pasangan 02, saya akan tantang terbuka setiap tuduhan diam-diam sekalipun apalagi kalau tuduhannya mulai menggunakan mulut petahana. Secara langsung. Saya percaya, petahana juga gak akan sanggup berdebat soal ini, nampaknya ada yang dia tidak mengerti.

Pertama, ngerti gak arti Orde Baru itu apa? Apa saja elemennya? Apa saja konsepnya dan apa yang masih ada dan apa yang sudah habis? Sebagai ideologi orba itu sekarang masih ada di mana? Kalau partai, partainya apa namanya? Sebesar apa? Berada di pihak mana? Laten kah?

Kedua, kenapa orde baru dimusuhi kembali? Apakah memusuhi orde baru itu prioritas sekarang? Lalu yang menjadikan orba ini musuh siapa saja? Kalau ideologi apa saja? Sebab ada fakta bahwa musuh paling besar dari orde baru adalah PKI dan komunisme. Memang ada dendam.

Ketiga, kenapa @prabowo dianggap orde baru? Kenapa Mantan Pejabat Orba lain tidak? Betulkan Prabowo inti orde baru? Bukankah Prabowo membawa warna baru? Seperti Habibie yang membawa pengetahuan dan Prabowo membawa pembaharuan di ABRI keduanya mendekati Islam.

Keempat, seperti Habibie, apakah kebencian kepada @prabowo ini karena Orde Baru atau karena berbau Islam? Dugaan saya lebih karena yang kedua. Bahkan, meski Prabowo bukan santri tapi diasosiasikan sebagai Islam Militan, makanya memilih @sandiuno adalah kecerdasan luar biasa.

Kalau kemarin @prabowo memilih ulama, dugaan saya akan diserang sebagai persekutuan antara tentara nasionalis radikal dan Islam radikal untuk merusak NKRI dengan mendirikan negara Islam berbasis syariah dan otoritarianisme ala orba. Itu rencana isu-nya. Tapi gagal.

Maka kembali ke fakta-fakta di sekitar @prabowo, misalnya lapis dalam seperti wakil presiden @sandiuno tadi. Bagaimana membayangkan anak muda lulusan Amerika dan tumbuh sebagai orang perkotaan berkolaborasi membangun irasionalitas? Tuduhan mimpi.

Sekarang lihat partai pendukungnya, semua partai yang pernah hidup zaman Orde Baru terutama 3 yang terakhir itu justru di petahana. Sementara semua partai yang lahir sebagai akibat reformasi semua bersama pasangan No.2. Bagaimana membayangkan situasi sebaliknya?

Lihat aja tokoh-tokoh di pasangan nomor 2. Rata-rata adalah yang merupakan reformis di kalangan Orde Baru (SBY, Amien Rais, dll). Jika ada keluarga mantan presiden Suharto, rata-rata menemukan alasan yang sama; karena para pengkhianat yang menikam pak Harto berkumpul dengan petahana.

Sebenarnya, menarik juga untuk membahas kenapa pak Harto dikhianati? Siapa yang terbukti loyal dan benar dalam transisi itu dan siapa yang terbukti memang oportunis dan berkhianat? @prabowo suatu hari harus menulis ini sebagai tema rekonsiliasi. Untuk menyudahi konflik ideologi.

Sebab tidak bisa dihindari bahwa di akhir kekuasaanya pak Harto punya agenda Islam. Ini yang membuat tensi baru selama orde baru. Lahirnya figur seperti Habibie dan @prabowo lah yang menandai aspirasi Islam di jantung orde baru, itu yang menjelaskan mereka diadu domba.

Konflik di-akhir Orde Baru itulah yang sekarang sepertinya masih menjadi senjata kelompok loby dan penikmat kekuasan non partai politik di negeri ini. Yaitu para oligarki yang menguasai sumber daya ekonomi dan media. Apa sehat ini diteruskan?

Rasanya, @prabowo masih ingin dikorbankan dalam sisi itu. Tapi, adilkah bagi bangsa ini kalau perkelahian calon presiden masih di seputar itu? Paling tidak, apakah adil menuduh Prabowo bagian dari orde baru dalam setting yang sudah berubah ini?

Hanya @prabowo yang bisa membawa kita keluar dari kutukan konflik ideologi yang buta menuju rekonsiliasi. Sementara @jokowi terus dipakai untuk melanggengkan konflik antara agama dan negara. Itu dilakukan di awal 2014-2017. Jokowi gak mengerti.

Sekarang, petahana kembali normal, ingin berhenti membenturkan Islam dan negara menjelang pemilu. Tapi nampaknya ini hanya sementara. Kalau terpilih lagi, kita trauma bahwa agenda lama akan muncul kembali. Bangsa tegang kembali dan terbelah lagi.

Kepada @prabowo saya sarankan untuk menjawab isu ini. Sebab jika tidak, Prabowo bisa jadi korban manipulasi isu lama. Tuduhan punya beban masa lalu, pelanggar HAM, diktator dan sebagainya adalah kalimat yang sudah keluar dari mulut petahana langsung. Harus dijawab.

Aku baca anak-anak ABG dibodohi soal orde baru dan aktor2-nya. Mereka framing bahwa jika @prabowo - @sandiuno berkuasa akan kembali ke zaman orba. Ini persis seperti dulu mereka menuduh Habibie orba. Padahal  BJH-lah penyelamat negara.

Di sekitar @prabowo coba kita lihat: Wakilnya @sandiuno yang Ngebayanginnya bisa marah aja susah. Ibu2 nyubit pipinya...😃. Orba apaan lu bang Sandi? Saban hari kerja, bikin lapangan kerja dan lari pagi.

Saya yakin, kalau dijawab nanti petahana akan bilang begini, “maaf pak @prabowo,  saya gak terlalu memahami dan saya hanya dibisiki”. Coba deh pak. Ayo pak @sandiuno pasangannya diberitahu. Jawablah dengan lantang. Sekian.

(Dari twit @Fahrihamzah Ahad 10/2/2019)

Baca juga :