Takut Paparkan Visi Misi, PUDARNYA PESONA PETAHANA


PUDARNYA PESONA PETAHANA

Oleh: Danke S. Priatna

Gagasan dari Timses petahana, bahwa debat visi dan misi Pilpres 2019 tidak perlu dilakukan oleh Capres atau Cawapres, cukup oleh TimSes saja, merupakan ungkapan kekalahan awal yang paling dalam. Itu adalah pengakuan yang paling jujur dan ikhlas kalau pasangan Capres dan Cawapres dari petahana memang tidak bisa diandalkan untuk berdebat. Adu gagasan, misi & visi untuk Republik tercinta ini.

Kubu Jokowi Cs, sadar bahwa kalau dalam debat visi dan misi Jokowi kembali menabur janji, maka masyarakat yang cerdas akan terkikik geli. Toh janji-janji yang kemarin saja tinggal janji tanpa realisasi. Memang Republik ini mau jadi Republik Mimpi?

Pendukungnya akan tetap mengagungkan infrastruktur. Kemudian mereka menuduh kalau oposan tidak pernah bersyukur dengan adanya infrastruktur buatan Jokowi.

Well Hellowww ... kalau kita bicara pakai logika dan fakta, yang tidak pernah bersyukur itu justru pendukung Jokowi. Mereka seolah-olah berfikir, Indonesia sebelum adanya Jokowi itu tidak punya bandara, tidak punya pelabuhan, gedung bertingkat, jalan tol ... atau yang mereka baru ngeh sekarang Trans Papua ... 5 tahun ke belakang Indonesia adalah hutan belantara bagi mereka.

Pendukung Jokowilah yang tidak bersyukur dan mereka mencoba menghilangkan jasa jasa pemimpin bangsa sebelumnya.

Begini ... kita bicara sederhanaaaa banget. Di Bandung itu sekarang ada Tol Soroja, Soreang Pasir Koja. Pendukung Jokowi merasa bangga seolah-olah itu buatan dia, emang sih diresmikanya pas periode beliau yang mulia, namun masterplanya jauh sudah ada sebelum dia menginjak Jakarta ....

Oke, kalau mau diklaim punya Jokowi, yang cerdas ngalah aja. Silahkan. Sekarang, kalau pendukung Jokowi mau masuk Tol Soroja mau lewat mana? Lewat Tol Padaleunyi? Buatan siapa? Mau lewat Cipularang? Buatan siapa? Atau lewat jalan Kopo? Buatan siapa? Mau lewat mana? Emang dari pintu rumah kamu langsung masuk gerbang Tol Soroja? Tapi orang cerdas mah santai saja, kita tahu siapa yang bikin Padaleunyi, kita tahu siapa yang bikin Cipularang ... tidak perlu diklaim Tol si A atau si B. Itu untuk ukuran Bandung dan sekitarnya. Belum lagi wilayah NKRI yang maha luas ini.

Satu catatan lagi, saya pernah menyimak video dari Wak Jokowi (maaf N'da, aku pinjam istilah Wak-nya, sebab kalau pakde milik sana yaa).

Begini beliau bilang: Misalkan kita bangun Tol sehari 3 T, lalu kita jual 10 T, untungnya kita pakai buat bangun lagi ... dst ... dst ... kenyataanya ... hutang luar negeri buat bangun infrastruktur, dana Haji buat infrastruktur, duit BPJS diembat buat infrastruktur ... terus untungnya di mana? Kalau ada untung "secara hukum dagang", barangkali keuntunganya bisa buat bayar hutang atau bunganyalah, bukan malah nilep dana Haji dan BPJS ...

Petahan, pesonamu sudah pudar. Masyarakat sudah tersadar dan punya nalar. Mana yang salah mana yang benar.

TimSes petahana, sekelas Erick Tohir saja, sudah kehilangan daya. Apa yang bisa dijual lagi ke masyarakat? Mau bilang Esemka mau release bulan Oktober tahun 9072? Mau bilang ekonomi meroket? Mau bilang stop impor padahal tambah gengsor? Mau bilang stop hutang? Mau bilang $ di bawah 10 ribu? (Note: Soal hutang, kita harus salut sama SBY, karena di jamanya hutang ke IMF lunas! Dan NKRI punya harga diri lagi).

Akhirnya Eto pun mulai seruduk kiri seruduk kanan, mulai menyerang pribadi.

Pudarnya Pesona Petahana
Bukan karena lawan yang menyerang. Tapi karena tidak adanya antara kesesuaian pencitraan dan kenyataan. Karena tidak adanya realisasi dari janji.

Ayo para pemilih cerdas. Satukan tekad dan suara untuk Indonesia yang lebih baik, adil dan makmur. Tunjukan kalau kita bisa menjadi Tuan Di Negeri Sendiri ... Tunjukkan kalau kita tidak mau hidup di bawah bayang-bayang bangsa lain!

#2019GantiPresiden


Baca juga :