Jokowi Paparkan Visi Misi, Fahri Usulkan: Jangan Pakai Teks


[PORTAL-ISLAM.ID]  Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, memberikan usulan terkait akan dilaksanakannya pemaparan visi dan misi calon presiden petahana, Ir.H. Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut disampaikan Fahri Hamzah melalui laman Twitter @Fahrihamzah, Ahad, 13 Januari 2019.

Awalnya, seorang warganet dengan nama pengguna Twitter @NamakuDona mengunggah sebuah gambar yang terdapat Presiden Jokowi sedang menyunggingkan senyumnya.

Gambar itu merupakan ajakan agar masyarakat menonton acara "Visi Presiden" yang akan ditayangkan di sejumlah stasiun televisi swasta di Indonesia. Stasiun TV itu antara lain SCTV, Net TV, Jak TV, dan Indosiar.

"Visi & Misi Presiden RI 5 Tahun Ke Depan Bersama Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo", begitu isi tulisan yang terdapat di gambar.

Dijelaskan pula bahwa acara akan berlangsung pada Ahad, 13 Januari 2019 Pukul 21.00 WIB.

"Jangan lupa ya nanti kita pantengin TV, biar kita tau Visi Misi Jokowi utk Indonesia di periode kedua yg sebenarnya juga sudah dikerjakan sebagian di periode ini.

Penasaran ya apa aja lagi visi misi yg lainnya

#VisiMisiJokowiMenang," tulis warganet itu.
Unggahan itu lantas dilihat oleh Fahri Hamzah. Ia lantas memberikan usulannya terkait pemaparan visi misi itu.

"Usul: Jangan pakai teks," tulisnya singkat.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh Kompas.com, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar sosialisasi visi dan misi capres-cawapres. Sosialisasi visi misi itu rencananya akan digelar pada Rabu 9 Januari 2019 lalu.

Maksud dari sosialisasi visi misi adalah agar masyarakat dapat memahami apa saja visi dan misi dari pasangan calon yang akan mereka pilih.

Namun, KPU membatalkan rencana sosialisasi visi misi paslon itu berdasarkan kesepakatan dengan tim kampanye masing-masing paslon, Jumat 4 Januari 2019 malam.

KPU menyerahkan sosialisasi visi misi pada masing-masing paslon, tidak difasilitasi oleh KPU sebagai penyelenggara pemilu.

"Sosialisasi visi-misi tadi malam juga sudah diputuskan, silakan dilaksanakan sendiri-sendiri tempat dan waktu yang mereka tentukan sendiri. Jadi, tidak lagi difasilitasi oleh KPU," kata Ketua KPU Arief Budiman saat ditemui di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2019), dikutip dari Kompas.com.

Keputusan ini diambil KPU karena dirasa sulit jika harus memfasilitasi keinginan kedua tim sukses masing-masing paslon.

"KPU selalu mengatakan semua harus sepakat, kalau enggak, agak repot KPU. Karena masih punya ide yang beda, sosialisasi diputuskan dilakukan masing-masing paslon," ujar Arief, seperti dilansir TribunWOW.

Baca juga :