Djarot: 10 Tahun Kita di Era SBY, yang Dibangun di Sumut Apa? Warga: Djarot ke Sumut Mendarat di Pohon Aren apa Bandara?


[PORTAL-ISLAM.ID] Warga Sumut, Azwar Siregar membalas pernyataan petinggi PDIP Djarot Saiful Hidayat.

Ketua DPP PDIP yang kalah 2x di Pilkada DKI dan Pilkada Sumut, Djarot Saiful Hidayat membandingkan pembangunan era Joko Widodo (Jokowi) dengan pemerintahan dua periode era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2004-2014. Hal itu dsampaikan Djarot saat konsolidasi kader PDIP se-Sumatera Utara, Minggu (16/12/2018).

"Sampai saya tuh berpikir begini, 10 tahun kita membangun zaman Pak SBY, yang dibangun di Sumatera Utara ini opo (apa)? Ono ora (ada tidak)? Opo sing (apa yang) dinikmati? Sing (yang) bener, jujur? Ono Ora (ada tidak)?" kata Djarot, seperti dilansir CNNIndonesia.

Berikut tanggapan warga Sumut Azwar Siregar yang diposting di akun fbnya:

Saya bukan pendukung Pak SBY apalagi Kader Partai Demokrat. Tapi jujur saya merasa jijik mendengar Lae Djarot dan Kader PDIP di Sumut yang menafikan apa yang sudah dibangun Pak SBY selama dua periode beliau berkuasa khususnya pembangunan di Sumut.

Saya kutip kata-kata Lae Djarot di Acara Konsolidasi Kader PDIP se Sumatera Utara:
"Sampai saya tuh berpikir begini, 10 tahun kita membangun zaman Pak SBY, yang dibangun di Sumatera Utara ini opo (apa)? Ono ora (ada tidak)? Opo sing (apa yang) dinikmati? Sing (yang) bener, jujur? Ono Ora (ada tidak)?" kata Djarot. Yang dijawab kader PDIP "Ora ono (tidak ada) pak".

Apa Lae Djarot dari Jakarta ke Medan itu naik Sapu Terbang?

Apa dia mendaratnya di pohon Aren sampai kumisnya bercampur dengan ijuk dan bau tuak membuat otaknya jadi kurang waras?

Sudah berulangkali dia datang ke Kota Medan atau berangkat dari Kota Medan lewat Bandara Internasional Kualanamu. Apa Lae Djarot tidak tahu kalau Bandara megah dan kebanggaan masyarakat Sumut itu dibangun jaman Pak SBY?

Jadi "Ono ora-mu" sudah terjawab ya Lae Rot.

Sekarang menjawab "Opo sing di nikmati". Ketika kau Lae Rot di Bandara Kualanamu, berapa kali sudah kau kencing dan buang e'ek di di toilet-toilet super modern dan bersih di dalam Bandara? Apa kau ada disuruh bayar? Tidak, tidak pernah. Malah kau diberikan senyum dan ucapan terimakasih serta pelayanan yang jauh lebih ramah dibandingkan Bandara Changi sekalipun.

Jadi masih berani bertanya "Ora ono" dan dijawab bebek-bebek pendukungmu dengan "Ora ono".

Ok-lah. Mungkin diantara kader mu banyak yang belum pernah naik Pesawat. Saya maklum kualitas kader-kader Partai-mu. Jadi mereka tidak salah menjawab "Ora ono".

Tapi mereka menikmati kestabilan politik dan pertumbuhan ekonomi sampai 7 persen di jaman Pak SBY. Karena di Sumut banyak yang memiliki kebun karet khususnya di Langkat, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Asahan dan Batubara, mereka menikmati harga getah karet sampai 17.000 perkilo-nya.

Sekarang 4 tahun Jokowi memerintah, harga karet rata-rata cuma 4.000 sampai 5.000.

Kalau jaman Pak SBY hasil getah karet bisa menguliahkan anak, jaman sekarang buat makan aja terancam.

Jadi bohong besar kalau kalian berteriak "ora ono sing dinikmati masa Pak SBY berkuasa".

Lucunya kalian malah memuja-muji jalan tol yang sudah dibangun Pak Jokowi.

Cak kau tanya dulu lae kader-kader Partai mu itu, mereka punya mobil ngga?

Jangan-jangan mereka ngga paham kalau Betor (Becak Bermotor) sama Kreta (motor) mereka itu, itupun kalau punya, dilarang lewat jalan Tol yang di bangun Pak Jokowi. Cuma karena mereka bermental bebek jadi ngangguk-ngangguk aja kau ceramahi.

Jalan Tol memang perlu, tapi jauh lebih istimewa andai dibangun jalan-jalan Nasional yang gratis dan bebas dilewati becak, kreta bahkan sepeda kumbang.

Memuja-muji pembangunan rezim sekarang yang kalian dukung itu tidak salah lae. Tapi menafikan yang sudah dibangun Pak SBY serta manisnya pertumbuhan ekonomi jaman beliau adalah dosa dan kejahatan besar.

Pantas saja ngga laku kombur kau di Pilgubsu yang lalu. Orang Sumut itu memang keras-keras lae, tapi hati kami selembut salju. Kalau benar kami bilang benar tapi kalau salah kami campakkan balek kau ke Pulau Jawa. Kami bukan orang-orang yang tidak tahu budi dan terimakasih seperti kedan kau yang lagi training di Mako Brimob itu.

Terima kasih Pak SBY telah membangun Bandara Internasional Kuala Namu di kampung kami.

Kalau bukan karena Bapak, sampai sekarang Bandara Kami di Polonia masih mirip kandang kambing!!!

#TerimaKasihPakSBY

(Azwar Siregar)

*Sumber: fb penulis

NB: Daftar Pembangunan era SBY di Sumut

Baca juga :