"Prabowo Yang Saya Kenal" by @Fahrihamzah


[PORTAL-ISLAM.ID]  Hari ini 17 Oktober 2018, tepat 67 tahun usia Letnan Jenderal (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo.

Fahri Hamzah melalui akun twitternya menyampaikan testimoni sosok mantan Danjen Kopassus ini.

Selengkapnya:

▶️ Suatu sore sekitar 2015: saya minta selfie ke pak @prabowo, lalu setelah jepretan pertama beliau ambil kopiah saya dan dia pakai lalu bilang “coba jepret sekali lagi”.  Jadilah 2 selfie lucu ini. Selera humor beliau tinggi tapi dicitrakan sebaliknya. #Milad67Prabowo
▶️ Saya mengenal beliau sebelum 1998. Sebagai aktifis mahasiswa UI kami sering bergerilya bertemu elit negeri yang sedang nampak berbeda gagasan. Ada kelompok reformis ada yang status quo. Kata2 ini sangat terkenal di kalangan aktifis dahulu. Mahasiswa sedang gelisah.

▶️ Di zaman Orde Baru sangat berkuasa, jarang orang yang boleh nampak membangun akar ke bawah. @prabowo tidak membangun jaringan ke bawah tapi ia hadir dalam pertemuan dua arus  hijau; tentara dan Islam, Pasca rezim Beni Moerdani di TNI yg jadi momok kelompok Islam.

▶️ Jadilah @prabowo dan Habibie (di kalangan sipil) menjadi tumpuan baru kelompok yang merindukan sikap negara yang lebih baik terhadap mereka. Dua orang itu berhasil dipecah. Tetapi Arus besar tetap ada. Dan @prabowo menjalani takdirnya sebagai manusia yg berada di tengah gejolak.

▶️ Saya seperti merasakan betul bagaimana 2 aktor ini “terpaksa muncul” lalu dimatikan. Pak Habibie hanya diberi kesempatan memimpin bangsa ini setahun 7 bulan. Padahal dalam masa singkat itu beliau menuai prestasi yang luar biasa. Tapi ia dicitrakan sebagai monster yg bahaya.

▶️ Suatu hari, almarhum Adi Sasono menceritakan kepada saya tentang seorang wartawati CNN internasional datang untuk mewawancara pak Presiden Habibie. Ia datang dengan mindset akan mewawancarai orang yang berbahaya. Tapi sepanjang wawancara justru perempuan itu terpukau dg Habibie.

▶️ Saking bercampur perasaan wartawati itu tentang apa yang ia ketahui sebelumnya tentang Presiden Habibie dengan kenyataan yang ia hadapi, ia meminta apakah boleh menyentuh presiden. “Mr President, can I touch you?” Dan pak Habibie menjulurkan tangannya. “Sure!”

▶️ Konon masih menurut almarhum Adi Sasono, wartawati CNN itu keluar dari rumah pak Habibie di kompleks Patra Kuningan dengan perasaan bercampur, “Kenapa orang yang begini baik, dicitrakan berbahaya seperti monster?”. Barat pada waktu itu memang sangat anti Habibie.

▶️ Saya ingin menyatakan pada Hari #Milad67Prabowo ini perasaan yang sama. Pak Habibie seolah hanya boleh menjadi presiden 1 tahun 7 bulan. Padahal kita tahu bagaimana prestasi beliau. Dan belakangan kita tahu bagaimana romantismya beliau dari riwayat hidup keluarga beliau.

▶️ Begitulah saya mengenal pak @prabowo sudah lebih dari 20 tahun ini. Saya mengerti pada pusaran politik apa dia berputar, saya juga mengerti bagaiman upaya orang menghancurkan karakternya. Ada banyak fiksi yang mereka bangun tentang orang yang hari ini berumur 67 tahun.

▶️ Memang dosa @prabowo adalah terlalu dikenal oleh musuh2nya. Hal ini karena narasi yang ia bangun saat Orde Baru sama saja dengan sekarang; ia seorang pembaharu. Lebih 20 tahun lalu saya melihat dia juga berpidato berapi-api sebagai Pangkostrad atau DANJEN Kopassus. Di zaman orba.

▶️ Bagaimana lingkar kekuasaan pada zaman itu tidak curiga dia akan kudeta? Itulah yang sampai sekarang masih jadi cerita. Padahal itu berbalik dengan kenyataan yg ada. @prabowo sangat menghormati pak Habibie, mustahil ia menikam dari belakang.

▶️ Titik krusial bagi @prabowo adalah pergantian dari pak Harto ke pak Habibie. Rezim baru segera dihasut untuk membencinya sampai beliau menjaga jarak jauh dengan penguasa. Tapi beliau patriot negara. Apapun ia akan tetap patriot negara.

▶️ Tantangan besar bagi pak @prabowo sekarang adalah tampil di depan rakyat dan bangsa Indonesia apa adanya. Ceritakan segalanya apa adanya. Kembalikan memori sebuah bangsa tentang sejarah yang benar. Jangan biarkan orang mengarang cerita fiksi tentang dirinya.

▶️ Suatu hari, lupa persisnya, di rumah beliau kawasan Kemang setelah beliau  menjadi pengusaha murni. Tidak ada politik hari itu, tapi dia masih menasihati saya & beberapa teman, “Kalian masih muda dan jangan tinggalkan tradisi perjuangan, berdiskusi dan membangun jaringan”.

▶️ Itu yang membuat saya yakin, bahwa @prabowo tak akan betah hanya menjadi pengusaha, tradisi berpikir idealisnya kental sekali. Dan benar akhirnya dengan kawan-kawan dekatnya beliau membangun partai @Gerindra yang sekarang menjadi partai papan atas.

▶️ Tidak mudah membangun partai dan berjuang melalui jalur demokrasi ini. Dan ini adalah bantahan bahwa @prabowo tidak komit dengan demokrasi. Seolah kalau ia akan menjadi presiden dia akan seperti diktator masa lalu. Tidak! Itu telah terbantahkan.

▶️ Tapi itulah tugas narator pasangan @prabowosandiuno ke depan. Lawanlah fiksi itu dengan memori sejarah yang benar. Sebab tanggal 17 April 2019 sudah dekat. Hari ketika rakyat akan memilih presiden NKRI dalam ruang kotak suara yang tertutup. @prabowo atau @jokowi. Entah.

▶️ Sebagai rakyat kita hanya berharap semoga Allah SWT menjaga negeri ini dari malapetaka. Dan menumbuhkan kemakmuran bagi rakyatnya Amin YRA.

(Dihimpun redaksi portal-islam.id dari twitter @Fahrihamzah, 17 Oktober 2018)

Baca juga :