Dahnil: Prabowo-Sandi Mampu Tuntaskan Kasus Penyiraman Novel

(Foto: Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar (kiri) berfoto bersama Novel Baswedan dan aktivis Kontras, Haris Azhar. (Twitter @Dahnilanzar)

[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM), Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut alasan dirinya bersedia menjadi koordinator juru bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 mendatang karena alasan kemampuan memimpin. Penyelesaian kasus penyiraman air keras terhadap novel Baswedan jadi tolok ukur dia merapat ke kubu Prabowo-Sandiaga.

Bagi Dahnil, Prabowo tak hanya cerdas, tapi juga mampu memimpin dengan tegas, berani dan juga berintegritas.

"Hari ini kita membutuhkan pemimpin yang cerdas, jujur, berani dan berintegritas, dan semua hal itu dimiliki Pak Prabowo dan Bang Sandi," kata Dahnil di Roemah Djoang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (21/9), seperti dilansir CNNIndonesia.

Dahnil mengklaim, Prabowo berkomitmen menyelesaikan kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel pada 2017 lalu. Bahkan hal itu yang pertama kali menjadi komitmen oleh Prabowo saat merekrutnya menjadi bagian dari tim pemenangan.

"Itu pasti, itu (kasus Novel) awal yang saya sampaikan kepada beliau, beliau bersedia (selesaikan)," kata Dahnil.

Menurut Dahnil, Indonesia saat ini memerlukan seorang presiden yang bisa memimpin dan yang bisa menjadi tuan tunggal bagi kepemimpinanya.

"Bukan yang tidak tunggal yah, jadi kalau dia tuan tunggal itu dia berani ambil keputusan apapun yang menurut dia benar," katanya.

"Misalnya berani memberantas mafia impor, bandit politik, yang sesuangguhnya selama ini jadi masalah utama di negeri ini," lanjut dia.

Lagi pula kata Dahnil permasalahan Indonesia bukan hanya masalah teknis ekonomi, sebab kalau hanya sekadar teknis Sandi yang menjadi cawapres Prabowo pun tentu bisa menyelesaikannya hanya dalam waktu dua hari.

"Jadi masalah utama kita bukan sekedar teknorasi atau teknis ekonomi, kalau teknis ekonomi siapapun bisa menyelesaikan itu, Bang Sandi bisa menjelaskan itu satu dua hari apa solusinya, itu mudah," katanya

"Tapi keberanian untuk lawan bandit politik yang jadi bottle making bagi pembangunan kita, itu yang hari ini absen," pungkasnya. (CNNIndonesia)

***

Dahnil Anzar Simanjuntak selama ini dikenal sebagai yang paling getol membela Novel Baswedan. Dirinya berkali-kali mendesak pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel yang hingga saat ini buntu.

Sangking voklanya membela Novel, Dahnil sempat diperiksa pihak kepolisian.

Padahal janji Presiden Jokowi yang disampaikan melalui akun twitternya sudah 1 tahun lebih (1 Agustus 2017) konon pengusutannya terus mengalami kemajuan.

Baca juga :