Ricuh Hasil Pilgub Kalbar di Landak, 119 Warga Mengungsi


[PORTAL-ISLAM.ID] LANDAK - Kericuhan sempat terjadi di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) yang diduga buntut dari hasil quick count Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalbar, Jumat (29/6/2018) petang. Hingga saat ini sebanyak 119 orang dilaporkan masih mengungsi untuk mengamankan diri.

Peristiwa ini bermula dari sekelompok massa yang berjumlah seratusan orang membakar ban di tengah jalan dan memanggang babi di sekitar lokasi Terminal Ngabang, Kabupaten Landak. Mereka membakar ban karena terpicu sebuah postingan di media sosial yang dinilai menghina mantan Gubernur Kalbar, Cornelis. Selain itu, juga karena kecewa calon gubernur (cagub) jagoannya, Margret Natasa-Suryadman Gidot kalah di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sekitar Terminal Dara Itam Ngabang yang dalam wilayah Dusun Tebing Tinggi, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang, Landak.

Sekitar pukul 18.10 WIB, massa kemudian bergerak ke lapangan Bardan yang banyak terdapat warung di pinggirnya. Beberapa orang merusak sejumlah warung, memecah kaca gerobak, menumbangkan alat pemanggang, dan memukuli meja dengan mandau. Melihat hal itu, para pemilik warung yang kebanyakan pendatang kemudian pergi meninggalkan warung untuk menyelamatkan diri.

Kapolres Landak AKBP Bowo Gede Imantio dan Dandim 1201/Mph Letkol Arm Anom Wirasunnu sekitar pukul 18.30 WIB, datang ke lokasi untuk menenangkan massa. Setelah diberikan pengertian, sebagian massa membubarkan diri, tapi sebagian lain masih bertahan, sehingga aparat tetap berjaga-jaga.

Sekitar pukul 20.00 WIB, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalbar Heri Saman turun tangan dan mengimbau massa untuk membubarkan diri. Melalui sambungan telepon, mantan Gubernur Kalbar Cornelis juga meminta massa tenang dan tidak terprovokasi postingan di media sosial. Sebab bisa berakibat merusak keamanan Kabupaten Landak.

Sementara itu, sebanyak 119 orang yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak memilih meninggalkan Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak untuk mengamankan diri. Mereka pergi ke Yonzipur 6/SD yang berada di Jalan Raya Anjungan Kabupaten Mempawah.

Sekretaris FKUB Kota Pontianak, Pdt. Iwan Luwuk, sangat menyayangkan kejadian yang terjadi di beberapa tempat pascapilkada serentak pada 27 Juni 2018. Menurutnya, kejadian itu sudah dapat diredam. "FKUB mengajak semua warga Kalbar untuk tetap menjaga kondisi kalbar tetap kondusif dan aman serta kerukunan dan keharmonisan dalam keberagaman terjaga. Kami akan berusaha menghubungi semua paslon untuk bisa bersama-sama meredam ini," katanya.

Sumber: https://daerah.sindonews.com/read/1317697/174/ricuh-hasil-pilgub-kalbar-di-landak-119-warga-mengungsi-1530338222


***


Seperti diketahui, Pilkada serentak 2018 usai digelar hari Rabu (27/6/2018). Berdasar hasil quick count berbagai lembaga survei, Pilgub Kalimantan Barat yang diikuti tiga pasang dimenangkan oleh pasangan muslim Sutarmidji - Ria Norsan yang diusung koalisi Golkar-PPP-PKS-PKB-Hanura-Nasdem.

Dari quick count yang dirilis Poltracking suara masuk 93,80%, Sutarmidji - Ria Norsan meraih 51,61% unggul jauh selisih 11% dari Karolin-Gito yang diusung PDIP (40,82%). Posisi tiga Milton-Boyman 7,58%.

Karolin Margret Natasa adalah anak dari Cornelis, gubernur 2 periode dari PDIP. Karolin adalah Bupati Landak periode 2017-2022 dan juga mantan anggota Komisi IX DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 dari daerah pemilihan Kalimantan Barat.

Karolin Margret Natasa juga merupakan Ketua Umum Pemuda Katolik Periode 2015-2018.


Baca juga :