MANTAP! Buwas Tolak Tambahan Impor Beras 500.000 Ton


[PORTAL-ISLAM.ID] Direktur Utama Perum Bulog yang baru, Budi Waseso atau yang kerap dipanggil Buwas, menegaskan pihaknya tidak menyetujui keputusan untuk impor beras. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan rawannya ketahanan pangan negara.

"Impor saya enggak setuju. Masa pangan harus impor. Berarti negara ini rawan. Kalau makanan pokok itu aja impor, berarti ketahanan negara ini rawan," ungkap Buwas di Gedung Bulog, Kamis (17/5/2018).

Buwas mencontohkan negara-negara lain yang juga mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok tidak pernah melakukan impor beras. Ia mengatakan, beras bersinggungan dengan hajat hidup orang banyak sehingga ketersediaan, kualitas dan harga harus dapat dijaga.

"Enggak boleh beras ini sampai impor. Thailand, Vietnam, Jepang enggak pernah impor. Selalu mengandalkan dalam negeri," tegasnya.

Ia juga mempertanyakan simpang siurnya data produksi dan konsumsi beras nasional. Berbagai pihak seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian (Kementan), dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) kerap memiliki data yang berbeda.

Padahal, semua data termasuk produksi dan kebutuhan seharusnya bisa diprediksi dan dihitung dengan baik sehingga terdapat satu data yang sama sebagai acuan.

"Saya masih gelap. Berapa produksi gabah, berapa kali panen raya. Impor satu juta ton berangkatnya dari mana? Di satu sisi Mentan bilang beras surplus. Lalu ini (impor) untuk apa, kepentingan dagang atau kepentingan apa? Konsumsi masyarakat per daerah aja bingung," ujarnya.

Menurut Buwas, seharusnya kebutuhan beras tersebut dapat dihitung mulai dari tataran paling rendah misalnya RT/RW. Sebab kebutuhan beras dapat ditentukan dengan melihat jumlah dan usia penduduk.

"Berangkat dari data yang sebenarnya. Supaya pasti kebutuhan pangan kita itu kayak apa sih. Emangnya bayi makan beras?" tutupnya.

Link: https://kumparan.com/@kumparanbisnis/buwas-tolak-tambahan-impor-beras-500-000-ton

***

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan kembali mengeluarkan izin impor beras sebanyak 500.000 ton.

Pemerintah mengakui adanya tambahan impor beras sebanyak 500.000 ton yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand. Diputuskan dalam Rapat Koordinasi antar menteri ekonomi.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, membenarkan pemberitaan pada laman The Voice Of Vietnam Online (vov.vn) yang menyebutkan Perum Bulog telah meneken kontrak pembelian beras sebanyak 300.000 ribu ton dari Vietnam, dan 200.000 dari Thailand.

"Iya, betul. Itu pemasukan April hingga Juli 2018," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, di Jakarta, Senin (14/5/2018).

Dalam berita yang berjudul "Import Demand Continues Boosting Vietnam's Rice Export" tersebut, dinyatakan bahwa importasi tersebut merupakan yang ketiga kali sejak 2018. Chairman Asosiasi Makanan Vietnam (VFA) Nguyen Ngoc Nam membenarkan berita itu.

Link: https://ekonomi.inilah.com/read/detail/2455750/enggar-akui-impor-beras-ditambah-500-ribu-ton

***

HAYOOO... Siapa yang akan kuat, Dirut Bulog atau Menteri Perdagangan?

Yang jelas, Bu Susi Menteri Kelautan aja "kalah" saat menghadapi Menteri Perdagangan dalam kasus IMPOR GARAM.

[23 Januari 2018]
Menteri Susi Sebut Impor Garam Tak Sesuai Rekomendasi
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180122122221-92-270647/menteri-susi-sebut-impor-garam-tak-sesuai-rekomendasi

APA YANG TERJADI KEMUDIAN?

[17 Maret 2018]
Jokowi Cabut Kewenangan Susi di Impor Garam Industri
https://finance.detik.com/industri/d-3921450/jokowi-cabut-kewenangan-susi-di-impor-garam-industri

Baca juga :