Dianggap Nyinyir Azan, Ganjar Mau Nyusul Bu Suk


[PORTAL-ISLAM.ID] Puisi karya Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus yang dibacakan calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo mengundang kontroversi.

Puisi yang dibacakan Ganjar saat acara talk show Kandidat Jateng Di Rosi itu mendapat kritikan karena Ganjar tidak memperhatikan bait puisi yang dianggap berbau SARA.

Ganjar mengunggah video pembacaan puisi itu di akun Facebook (FB) pribadinya pada 10 Maret.

Bait puisi yang dimaksud yakni "Kau ini bagaimana. Kau bilang Tuhan sangat dekat. Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat."

Akun FB bernama Enggar Adi Saputra mempertanyakan penggalan bait puisi tersebut kepada Ganjar.

Eggar menilai meskipun bukan puisi sendiri, namun bait itu sangat nyata menyinggung Azan.

"Padahal Ganjar tampil sebagai calon Gubernur Jawa Tengah yang butuh suara umat Islam loh. Apakah Ganjar menantang umat Islam?! Meskipun itu bukan puisi karya sendiri, puisi itu sangat nyata menyinggung adzan. Masihkah kita biarkan orang-orang sperti ini diberi kesempatan berkuasa lagi?! Oohh tidak!" tulis Enggar dalam kolom komentar.

Tidak hanya Enggar akun FB bernama Abian Sangkar Cukit Solo juga mempertanyakan penggalan bait yang dibacakan Ganjar.

Menurutnya mau itu ciptaan siapapun jika Ganjar sudah berani membawakan di depan publik berarti, Ganjar siap menanggung segala resiko yang ada.

Ia juga mengecam sikap Ganjar yang tidak mengoreksi bait demi bait yang terkandung dalam puisi tersebut bisa menimbulkan kontroversi atau tidak.

"Apa sebelum dibaca di depan publik enggak dpelajari dulu? Manusia diberi akal pak Ganjar Pranowo, kalau tidak sesuai sama kepribadian bapak harusnya di cancel atau diganti dengan yang lain. Atau part itu bisa dhilangkan," tulis Abian.

"Pak Gub mau nyusul Bu Suk?" timpal akun FB bernama Azam Syaiful Islam.

"Wealah pak pak dulu pas belum jadi minta dukungan umat islam dimasjid MUI klitikhan semanggi pas acara Ippho santosa. Aku dukung sampean lho pak lha kog iki malah sampean puisi ne marai nyesek," tulis akun FB bernama Dwi Cahyo Kurnia

Akun FB bernama Sumarni juga merasa kecewa dengan pusi yang dibacakan Ganjar tersebut. Menurutnya dengan membacakan puisi tersebut Ganjar sudah setuju dengan isi dari puisi.

"Adzan itu untuk memanggil manusia, bukan memanggil Allah manusia dipanggil, agar segera beribadah pada Allah," tulis Sumarni.

Ada juga netizen yang mengunggah gambar komik tentang Azan untuk membantah puisi yang dibacakan Ganjar.

X: "Kau bilang Tuhan sangat dekat. Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat."

Y: "Eh Dodol, yang dipanggil itu Elu, bukan Tuhan"

Z: "Iya Dol, manggil elu emang butuh pengeras suara, bandel soalnya. Sekali-kali ke mesjid kek."


Unggahan video membaca pusisi di acara televisi swasta itu telah mendapat 293 komentar dan 1,2 ribu akun yang menanggapi. [RMOL]
 
Baca juga :