NAHLOH! Gara-Gara Dipuji Sutradara, Jokowi DITANTANG Warganet untuk Nge-vlog Bareng Peserta Aksi Kamisan


[PORTAL-ISLAM.ID]  Kegiatan membuat video blogging alias rekaman video catatan aktivitas sehari-hari semakin marak dilakukan. Mulai dari asisten rumah tangga, hingga presiden keranjingan virus video blogging yang kerap disingkat vlog ini.

Salah satu tokoh politik Indonesia yang gemar membuat vlog adalah Joko Widodo. Pria yang kini nenjabat sebagai Presiden RI ini beberapa kali nampak asyik nge-vlog dan mengunggahnya ke akun media sosial.

Membuat vlog yang baik, ternyata tak semudah yang kerap dibayangkan banyak orang. Agar nampak natural dan santai, seseorang perlu rileks, punya tingkat "sadar kamera" yang tinggi serta memiliki sedikit kemampuan beraksi di depan kamera, agar tak terlihat gugup dan culun.

Tak diduga, semua kemampuan tadi ternyata dimiliki Jokowi. Hal ini nampak dalam pujian tulus seorang sutradara muda, Fajar Nugroho.

Melalui akun twitter @fajarnugros, Fajar mengawali pujian dengan mengisahkan pertemuannya bersama Jokowi.

"Saya baru sekali ini ketemu Pak Jokowi langsung dan ternyata walau perawakannya kurus, perbawanya luarbiasa.. auranya positif dan sejuk.. orangnya ramah," puji Fajar.


Pujian Fajar dibalas akun oleh @MariaEmanuelle,

"😍😍mungkin krn itu,orang2 di sekitarnya jadi ngerasa "santai" ga takut ya ?!," kicau Maria.
Fajar pun kemudian memuji Jokowi sebagai orang yang mampu rileks di depan kamera.

"Sesantai ini sih, “pak bikin vlog dulu ya?” Doi cuma jawab “yha” πŸ˜‰," tulis Fajar sembari mengunggah cuplikan vlog buatannya.

Cuplikan video singkat ini mendapat respon tajam akun @iyutVB yang kerap berkicau kritis mengenai nasib buruh dan penegakkan Hak Asasi Manusia.

"... Semoga pak @jokowi berkenan ngeVlog bareng massa aksi Kamisan pada hari ini...Dan kalau memang hari ini bisa ngeVlog bareng massa aksi Kamisan, semoga bisa tampil relax seperti pada Vlog ini... (``,)," kicau Iyut.

Tantangan Iyut ini menjadi lonceng pengingat bahwa di bawah kepemimpinan Jokowi, pemerintah belum berbuat banyak terkait penegakkan HAM.

Boro-boro menegakkan HAM, menemui peserta aksi Kamisan saja, Jokowi tak pernah!

Aksi Kamisan yang lahir dari saat Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK), sebuah paguyuban korban/keluarga korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), mengadakan sharing dan diskusi bersama Jaringan Relawan Kemanusiaan (JRK), serta Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) untuk mencari alternatif kegiatan dalam perjuangannya di akhir tahun 2006.

Lalu, pertemuan itu pun berlanjut. Pada 9 Januari 2007, JSKK bersama KontraS dan JRK, sepakat untuk mengadakan suatu kegiatan guna bertahan dalam perjuangan mengungkap fakta kebenaran, mencari keadilan, dan melawan lupa.

Setelah melalui diskusi panjang, lahirlah kesepakatan dan dipilihlah Aksi Diam sebagai sebuah kegiatan perjuangan. Kemudian aksi tersebut disepakati untuk digelar satu kali dalam seminggu, serta disepakati juga soal hari, waktu, tempat aksi, pakaian, warna, dan maskot yang nantinya menjadi simbol gerakan. Aksi diam itu kemudian dilaksanakan pada hari Kamis.

Sejak itulah Aksi Kamisan digelar di seberang jalan depan Istana setiap hari Kamis pukul 16.00-17.00.

Aksi Kamisan telah berjalan 11 tahun dan perwakilan mereka pernah diterima oleh Presiden SBY.

Bagaimana dengan Jokowi?

Ditantang oleh Iyut untuk nge-vlog bareng peserta Aksi Kamisan, Fajar Nugroho hanya membalas singkat.

"Amieen mas, tapi hari ini kayaknya ngga bisa, ke Madiun meresmikan tol kayaknya.. Semoga bisa segera," cuit Fajar.


Baca juga :