Erdogan Menghendaki Solusi Permanen Untuk Mengakhiri Genosida Terhadap Muslim Rohingya


[PORTAL-ISLAM.ID] ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan membahas kekerasan terhadap Muslim Rohingya dengan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, Menteri Luar Negeri Mevlüt Çavuşoğlu mengatakan Senin (4/9), seperti dilansir media Turki Daily Sabah.

Erdoğan akan mengadakan pembicaraan dengan Suu Kyi sebagai bagian dari usaha Turki untuk mengakhiri persekusi (penganiayaan secara sistematis) terhadap minoritas Muslim Myanmar.

"Kami berusaha bukan untuk sekedar mengurangi, tapi untuk mengakhiri kekerasan di negara bagian Rakhine. Presiden [Erdoğan] telah berbicara dengan banyak pemimpin negara dan mencoba memberi tahu mereka tentang penganiayaan tersebut, dan kontaknya berlanjut," kata Çavuşoğlu.

Menteri luar negeri menambahkan bahwa Turki akan terus meningkatkan kesadaran tentang kondisi Muslim Rohingya selama pembicaraan pekan depan di ibukota Kazakhstan Astana dan selama Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada 12 September mendatang.

"Kami mencoba untuk mengadakan pertemuan penting dengan para kepala negara di New York. Kami akan berusaha untuk menjaga kontak kami. Tanpa solusi permanen, penganiayaan hanya akan meningkat, kita harus menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa umat Islam tidak sendiri. Upaya kita akan lanjutkan," kata Çavuşoğlu.

Çavuşoğlu juga membahas keadaan Muslim Rohingya dengan rekannya dari Iran Javad Zarif.

Erdogan menyebut kematian ratusan orang Rohingya di Myanmar sebagai genosida yang ditujukan untuk komunitas Muslim di wilayah tersebut.

Hampir 400 orang tewas dalam pertempuran yang telah mengguncang barat laut Myanmar selama seminggu terakhir. Jumlah itu adalah data resmi terbaru. Peristiwa ini mungkin merupakan tindak kekerasan paling mematikan yang menelan korban minoritas Muslim Rohingya di negara tersebut dalam beberapa dasawarsa.

"Ada genosida di sana. Mereka tetap diam terhadap ini. Semua orang yang berpaling dari genosida yang dilakukan di bawah tabir demokrasi juga merupakan bagian dari pembantaian ini," kata Erdogan pada perayaan Idul Adha kemarin di Istanbul.


Baca juga :