Untuk Pertama Kalinya Sejak 1969 Israel Sekarang Berani Tutup dan Larang Shalat Jum'at di Masjid Al-Aqsa

Palestinian Muslims pray outside the old city walls after Israeli police block access to the Al-Aqsa mosque in Jerusalem on Friday, July 14, 2017. (AA Photo)

[PORTAL-ISLAM.ID] PALESTINA - Untuk pertama kalinya sejak 1969, pada Jum'at (14/7/2017) kemarin pasukan Israel menutup Kiblat pertama Umat Islam, masjid Al-Aqsha secara total dan melarang masuk jamaah shalat dan menutup Kota Tua Al-Quds, pasca aksi heroik berani mati yang menewaskan dua serdadu Israel dan ketiga pelakunya gugur syahid.

Jumat (14/7/2017) pagi pemerintah penjajah Israel mengumumkan menutup dan melarang penyelenggaraan shalat jumat di masjid Al-Aqsha. Ini baru pertama kalinya sejak tahun 1969.

Akhirnya, jamaah dan warga harus shalat di luar gerbang-gerbang masuk masjid. Bahkan pasukan Israel menangkap Mufti Palestina setelah menyampaikan khutbah jumatnya di gerbang Asbath.

Tanpa mempedulikan protes dan kecaman, Israel melarang shalat di Masjid Al-Aqsha dan bahkan adzan tidak dikumandangkan dari masjid Al-Aqsha. Pasukan Israel juga masih menahan tenaga security masjid Al-Aqsha sejak pagi hari dan tidak diketahui dimana mereka ditahan.

Meski dilarang, ribuan warga Al-Quds dan Palestina 1948 berdatang ke Masjid Al-Aqsha walaupun tidak bisa masuk ke dalam. Akhirnya, mereka tetap shalat Jumat di gerbang-gerbang dan di jalan-jalan. Akibat prosedur pelanggaran ini, warga memprotes dan terjadi bentrokan usai shalat Jum'at.

Koresponden Pusat Informasi Palestina menegaskan, shalat Jumat ditunaikan di jalan-jalan Al-Quds, khususnya dekat gerbang Al-Amud, Al-Asbath, As-Sahirah, dan di dekat perlintasan-perlintasan militer Israel.

Kota Al-Quds kemudian berubah seperti kota hantu. Karena Israel menutup jalan-jalan menuju Kota Tua, letak masjid Al-Aqsha berada. Pasukan Israel menyebar di setiap sudut dan kota ini berubah layaknya barak militer.

Pasukan Israel juga melakukan tindakan kekerasan terhadap jamaah shalat di gerbang Al-Amud dan menjauhkan mereka dari wilayah itu. Seorang pemuda tanpak terluka dan pingsan setelah menjadi korban penganiayaan pasukan Israel, menurut saksi mata.

Selain itu, pasukan Israel menangkap Mufti Palestina Syekh Muhammad Husain usai menunaikan khutbah jumat di gerbang Al-Asbath dengan alasan ia menyerukan untuk melakukan perjalanan ke masjid Al-Aqsha dan shalat di sana.

Sebelumnya, organisasi dan partai-partai Yahudi mulai melakukan kampanye provokasi untuk menggerebek Al-Aqsha dan menyerang umat Islam usai aksi berani mati di Al-Quds pagi tadi.

TV7 Israel mengutip pernyataan anggota Knesset dari partai Jewish Home Mote Yogav yang menyerukan agar menutup masjid Al-Aqsha bagi umat Islam selamanya. Sementara Organisasi Bukit Kuil Yahudi menyatakan, respon atas aksi berani mati di Al-Quds adalah dengan menambah bangunan permukiman yahudi dan jam penggerebekan ke Al-Aqsha.

WAHAI PENJAGA DUA KOTA SUCI, masihkan Anda peduli dengan Palestina dan Masjidil Aqsha sebagai kiblat pertama Umat Islam?

KEKUATAN DAN SUMBER DAYA yang Allah SWT anugerahkan kepada Anda, sudah seharusnya untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.

Jangan mau diadudomba dengan saudara sendiri sesama muslim dengan memblokir QATAR, tapi melupakan musuh sebenarnya: ZIONIS ISRAEL.

Dari tempat Anda bertahta saat ini, dulu Khalifah Umar bin Khattab yang telah membebaskan bumi Palestina pada tahun 638 M.

Lalu Palestina dijajah pasukan Salibis, hingga datanglah masa berikutnya, adalah orang dari luar Palestina, yakni Shalahuddin Al-Ayyubi dari negeri Kurdi Iraq yang bersumpah kepada dirinya untuk tidak akan tersenyum selama hidupnya sebelum membebaskan kompleks Masjid Al-Aqsha dan kawasan sekitarnya dari penjajahan tentara Salibis. Akhirnya, melalui perjuangan panjang pada tanggal 27 Rajjab 573 H / 2 Oktober 1187 Masjid Al-Aqsha dan kawasan Palestina dan sekitarnya dapat dibebaskan kembali dari penjajahan yang telah menguasai selama 88 tahun.

Berikutnya, Sulthan Abdul Hamid II dari Kekhalifahan Turki Utsmani (tahun 1876-1911 M.) dengan gigih mempertahankan Masjid Al-Asha sebagai hak waqaf umat Islam, dan tidak memberikan sejengkalpun tanah Palestina dan kompleks Masjid Al-Aqsha untuk dikuasai oleh selain umat Islam.

Sentral kepemimpinan umat Islam mempertahankan tanah waqaf kompleks Masjid Al-Aqsha dan kawasan Palestina dan sekitarnya berlangsung selama lebih kurang 1.200 tahun lamanya hingga tahun 1917 M.

Kini, Al-Aqsha Palestina menunggu Anda wahai Tuan Penjaga Dua Kota Suci.

أَنَّ مَيْمُونَةَ مَوْلَاةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَفْتِنَا فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَقَالَ أَرْضُ الْمَنْشَرِ وَالْمَحْشَرِ ائْتُوهُ فَصَلُّوا فِيهِ فَإِنَّ صَلَاةً فِيهِ كَأَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ

Sesunggunya Maimunah pembantu Nabi berkata, “Ya Nabiyallah, berilah kami fatwa tentang Baitul Maqdis”. Maka Rasulullah menjawab, “Bumi tempat bertebaran dan tempat berkumpul. Datangilah ia, maka shalatlah di dalamnya, karena sesungguhnya shalat di dalamnya seperti seribu kali shalat dari shalat di tempat lain”. (HR Ahmad).


Baca juga :