Cak Nun: Jangan Hakimi FPI, Anak-anak Islam Pinggiran yang Tersingkir Itulah yang Kemudian Dibina Habib Rizieq


[PORTAL-ISLAM.ID] Kemarin, rombongan FPI diminta mencopot atribut/baju FPI oleh Kapolres Rembang, Jawa Tengah. Padahal rombongan FPI mendapat undangan resmi acara haul Mbah Zubair, ayahanda KH Maimoen Zubair.

Saat atribut/baju dilepas, salah seorang anggota laskar FPI terlihat punya tato di lengan kirinya.

Foto ini kemudian viral dan banyak yang bully FPI sebagai preman.

Salah satu yang membully malah akun Ketua Umum GP Ansor.

"Oh... Ini to, yg bajunya dituker baju baru hadiah dr kapolres Rembang pagi tadi.. (fokus lengan kiri yaa..) 😀" kicau yaqut cholil qoumas @Ansor_Satu.

Postingan Ketum GP Ansor ini lalu disaut ahoker-ahoker lain yang tidak hanya membully FPI tapi juga mencaci Habib Rizieq.

"@Ansor_Satu gni kq teriak2 mw tegakkn syari'at Islam
Otak dah pd miring 11 12 ma Riziq cabul," cuit ahoker akun @Indra39507277.

Perlakuan terhadap FPI ini mengingatkan apa yang pernah disampaikan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun.

Dalam salah satu acara Cak Nun mengatakan:

"Jangan sesekali menilai orang dengan cara menghakimi orang. Termasuk menilai anak anak FPI. Mereka adalah anak anak yang tersingkir di kota Jakarta. Kalau yang pandai mereka ke PKS. Yang santri ke PKB atau PPP. Tapi anak anak Islam pinggiran itulah yang kemudian dibina oleh Habib Rizieq."

Penegasan ini disampaikan Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) saat mengawali acara malam Renungan dan Harapan 2017, Sabtu (31/12/2016) di RSAL Surabaya.

Masya Allah... luar biasa Habib Rizieq membina "anak-anak" pinggiran, berandal, jalanan, preman, mereka dibina untuk mencintai agama ini dan membela agama Islam yang mulia ini.

Dulu ada Umar bin Khathab, preman Makkah yang mau membunuh Nabi, namun kemudian taubat masuk Islam dan akhirnya jadi pejuang Islam yang tangguh.

Sungguh "anak-anak pinggiran" FPI lebih mulia dibanding yang mencercanya. Mereka bukan siapa-siapa tapi mereka berani membela agama.


Baca juga :