MEMBACA PILKADA DKI


[PORTAL-ISLAM] Saya dengar pidato live megawati, terlihat lelah, menang tapi tidak semangat begitu juga Ahok dan Djarot. Ya, ini memang menguras energi dan capital. Dan sepertinya di luar dugaan semua.

Anies yang awalnya buncit hanya selisih tipis 2-3 % saja dengan Ahok. Tim Ahok sendiri tadi berharap bisa selesai satu putaran 50% 1, tetapi ternyata juga tidak. Tentu ini akan menjadi beban tersendiri bagi kubu Ahok-Djarot. Sudah terlalu banyak modal dan tenaga yang mereka keluarkan tetapi ternyata tidak berhasil satu putaran, artinya akan lebih banyak modal yang harus dirogoh dari kocek secara tak ada istilahnya relawan dan pekerja politik gratisan. Dan yang paling mengejutkan adalah Agus-Sylvi yang awal kemunculan memimpin di hasil-hasil survei pasca debat cagub suaranya terus turun drastis.

Akhirnya teori perang yang berjalan, yang akan jadi pemenang bukanlah yang paling kuat tetapi yang paling lama sanggup bertahan dengan semangatnya. Uni Soviet kalah di Afghanistan, Amerika kalah di Vietnam, VOC hampir bangkrut saat perang Jawa Diponegoro bukan karena mereka tidak kuat tetapi lawannya yang mampu bertahan lebih lama.

Pertarungan yang lama dalam pilkada ini tentu saja menguras modal para Godfather. Seperti diketahui, kharisma para Godfather bukan pada sosok orangnya tetapi pada besarnya capital yang dia miliki, bila pilkada yang sudah sangat berlarut ini berujung juga pada dibatalkannya mega proyek mereka di teluk Jakarta yang memakan modal raksasa tentu ini bencana besar. Sepertinya "perang panjang" ini semua sudah by design dari kekuatan yang Maha Kuat.

Kita lelah, mereka lebih lagi, lelah dan habis banyak. Mari kita sambut putaran kedua, Anies-Sandi Banzai !

(by Rudi Wahyudi)


Baca juga :