WhatsApp Diduga Bocorin Data Bantu Israel Bantai Warga Palestina di Gaza

WhatsApp Diduga Bantu Israel Bantai Warga Palestina di Gaza

Tuduhan serius dilayangkan oleh Paul Biggar technopreneur asal Palestina terhadap WhatsApp. Pendiri lembaga Tech 4 Palestine itu menuduh WhatsApp membantu Israel membantai warga Palestina di Gaza.

Dikutip TRT World, Rabu (24/4/2024), Paul Biggar mengatakan perusahaan induk WhatsApp (Meta) telah mengizinkan Israel memanfaatkan aplikasi pesan instan itu untuk mendapatkan informasi penting tentang keberadaan para pemberontak.

Dugaan Paul Biggar bermula dari adanya teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) milik Israel, Lavender. Israel memanfaatkan Lavender untuk melancarkan pengeboman terhadap lawan-lawan mereka.

Berkat Lavender, Israel bisa dengan mudah tersebut menandai puluhan ribu warga Gaza di Palestina yang diduga memiliki hubungan kuat dengan gerilyawan Hamas atau kelompok lainnya.

"Lavender, yang digunakan oleh Israel untuk mengidentifikasi target di Gaza mungkin dilatih berdasarkan data yang diperoleh dari WhatsApp Group," tuduh Paul Biggar.

Menurutnya Lavender memantau seluruh pergerakan masyarakat Gaza melalui WhatsApp. Termasuk juga aktivitas anggota Hamas yang memang terpantau di aplikasi pesan instan itu.

Pantauan itu membuat Lavender dengan sangat mudah melakukan penyerangan. Siapa saja yang berada dalam satu grup WhatsApp dengan anggota Hamas bisa jadi korban penyerangan.

Dugaan kondisi itu yang membuat Paul Biggar prihatin. Pasalnya WhatsApp adalah aplikasi yang seharusnya melindungi seluruh aktivitas setiap pengguna yang ada di dalamnya.

Dia mengatakan memberikan data ke Lavender justru mencederai klaim bahwa WhatsApp adalah aplikasi perpesanan pribadi yang sangat aman.  

"Hal ini sangat tidak senonoh dan membuat Meta terlibat dalam pembunuhan yang dilakukan Israel. Ini merupakan pelanggaran terhadap Hukum Humaniter Internasional dan komitmen Meta terhadap hak asasi manusia perlu dipertanyakan," kritik Paul Biggar.

Baca juga :