Tanda-Tanda Kejatuhan Israel

Tanda-Tanda Kejatuhan Israel

Oleh: Gen Saladin

Kamu pernah mendengar atau membaca ayat ke-137 dari surat Ali Imran?

قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌۙ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ

"Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah (Allah). Oleh karena itu, berjalanlah di (segenap penjuru) bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan para pendusta (rasul-rasul)."

Ayat ini mengabarkan tentang sunnatullah, sebuah sistem yang sudah Allah tetapkan dalam kehidupan semesta raya. Dalam sunnatullah, ada sebuah sistem yang tidak akan bisa diubah kecuali atas titah dari Allah. Seperti api, ia akan panas kecuali yang membakar Nabi Ibrahim. Laut tak akan terbelah kecuali bagi Nabi Musa. Orang yang mati pasti tak bisa hidup lagi, kecuali yang Allah tetapkan pada mukjizat Nabi Isa.

Dan salah satu bentuk sunnatullah dalam perjalanan hidup manusia, adalah apa yang disampaikan Dr Raghib Sirjani, "Setiap kemenangan pasti ada syaratnya, dan setiap kekalahan pasti ada sebabnya." 

Dan hari ini, zionis israel mulai menampakkan "syarat" yang menjadi sebab-sebab kejatuhan mereka, terlebih sejak Badai Al Aqsha menggulung kebohongan mereka, merontokkan kejumawaan mereka. 

Apa sajakah "syarat-syarat" penyebab jatuh itu?

Dr Yaser Za'atreh seorang pengamat politik asal Palestina menulis tentang keadaan Israelek pada hari ke-100 sejak Badai Al Aqsha, "Intinya adalah, mereka terpuruk. Mereka termakan perselisihan, dan dipimpin oleh orang yang mereka benci, dan bagaimanapun juga itu adalah sebab kejatuhan." 

Satu persatu tiang mulai runtuh, dan selengkapnya kami akan sampaikan langsung apa yang ditulis oleh penulis terkemuka Israelek sendiri. Mari kita pelajari...

Harian Haaretz (18/1/2024) mengulas, "Hubungan Perdana Menteri dan Presiden Amerika (malaikat penyelamat yang masih menutupi negara dengan sayapnya) telah mencapai titik terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Negara (Israel) dituduh di pengadilan internasional (oleh Afsel). Ia dituduh melakukan pelanggaran pidana dan memimpin gerombolan yang tidak peduli dengan orang yang diculik, orang mati, atau mereka yang dievakuasi." 

Mengenai gugatan Afrika Selatan di pengadilan internasional, zionis israel seakan-akan bersikap tak takut dan menyepelekan. Namun sebenarnya mereka menyadari bahwa hari-hari setelah ini akan lebih berat bagi eksistensi mereka di bumi Palestinaa. 

Dr. Liron Lipman, seorang kolonel dan mantan kepala Departemen Hukum Internasional Israelek menulis, "tidak ada alasan untuk bernapas lega. Selama bertahun-tahun akan ada tuntutan hukum terhadap Israelek yang menuduh Israelek melakukan pemusnahan orang-orang di Gaza."

Ia juga menulis, "negara-negara yang pemerintahannya bersahabat dengan Israelek, seperti Jerman atau Inggris, mungkin akan kesulitan untuk terus mengekspor senjata kepada kami." Dan sejatinya, kini sudah makin banyak orang-orang Israelek yang mulai malu menggunakan identitas mereka di dunia internasional. Mereka mendapatkan tekanan karena status kewarganegaraannya yang tercatat sebagai orang Israelek.

Berita-berita tentang mereka hari-hari ini juga menghibur hati kita. Seperti apa yang diliput oleh Channel 12 Israelek yang mengatakan bahwa Partai Buruh Israel akan mengajukan proposal untuk menarik kepercayaan dari pemerintah Netanyahu karena ketidakmampuannya mengembalikan para tahanan. Radio Resmi Israelek pun mengulas bahwa sejumlah tentara cadangan Angkatan Darat Israelek menolak untuk berpartisipasi dalam pertempuran di Jalur Gaza.

Mereka sudah makin memperlihatkan "syarat-syarat" kejatuhannya. 

Referensi:
1. Dr Yaser Za'atreh, Analis Politik Palestin3
2. Shihab News Agency
3. Haaretz
4. Yedioth Ahronoth

Baca juga :