Datang kepada Rasulullah seorang wanita yang kala itu beliau sedang duduk-duduk bersama para shahabat. Wanita itu berkata:
"Ya Rasulullah saya datang kepadamu sebagai utusan seluruh wanita madinah."
Kemudian Rasulullah mempersilahkan dia duduk dan berbicara.
Wanita itu lalu berkata: "Sesungguhnya Allah mengutusmu kepada seluruh laki-laki dan wanita, maka kamipun para wanita beriman kepadamu dan kepada Tuhanmu. Namun kami selalu dalam keterbatasan beramal. Kami hanya beraktivitas di dalam rumah, tempat menyalurkan hasrat suami, mengandung dan merawat anak-anak.
Sementara kalian kaum laki-laki mengungguli kami dalam amal yang kami tidak mampu mengerjakannya. Kalian shalat Jum’at, shalat berjamaah di masjid, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, berhaji kapanpun mau, dan yang lebih utama dari itu yang membuat kami iri adalah jihad fi sabilillah. Padahal bila kalian pergi untuk haji atau berjihad maka kamilah kaum wanita yang menjaga harta kalian, yang mengurus pakaian kalian dan yang merawat anak-anak. Bisakah kami mendapatkan pahala seperti kaum lelaki?”
Nabi berbalik menghadap kepada para sahabat, kemudian beliau bersabda,
هل سمعتم مقالة امرأة قط أحسن من مساءلتها في أمر دينها من هذه
“Apakah kalian pernah mendengar pertanyaan tentang urusan agama yang lebih baik daripada pertanyaan wanita ini?”
Para sahabat menjawab, “Ya Rasulullah, kami tidak pernah menyangka ada wanita yang bisa bertanya seperti ini.”
Nabi kembali menghadap kepada wanita tersebut seraya bersabda:
افهمي أيتها المرأة وأعلمي من خلفك من النساء أن حسن تبعل المرأة لزوجها وطلبها مرضاته واتباعها موافقته يعدل ذلك كله
“Ketahuilah olehmu, dan sampaikan ini kepada seluruh wanita di belakangmu. Bahwa ketaatan seorang istri dan ia memperoleh ridho suaminya, itu menyamai semua amal-amal yang tadi engkau sebutkan."
Wanita itu kemudian berlalu dengan wajah berseri-seri, ia bergegas untuk segera menyampaikan kepada para wanita muslimah kabar gembira tersebut.
أسد الغابة: جزء 1 صفحة 1313
والله اعلم
(Musa Muhammad)