Kenapa udara waktu subuh segar? Karena belum bercampur dengan nafas orang munafik yang tak bangun waktu subuh.
Subuh itu disiplin paling awal bagi muslim, yang menguatkan pikiran, ruh dan jasmani setelah semalaman istirahat. Di dalam sholat, menyatu alam manusia dengan alam penciptanya dalam lantunan ayat-ayat yang mendamaikan jiwa.
Apa ada perjalanan yang lebih romantik dari perjalanan ke masjid untuk subuh berjamaah? Sekiranya mereka mengetahui faedahnya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.
"Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak." (HR. Bukhari no. 657).
Beranjak siang ada Dhuha, jeda agak lama ada Dzuhur Ashar Magrib Isya' dengan Rawatib-Rawatibnya. Begitu putaran setiap hari, begitu dan begitu lagi..
Maka bersyukurlah bagi yang sudah merasakan bahwa Sholat itu sesuatu yang menyenangkan dan menenangkan sebagai suatu kebutuhan.
Kalo sholat masih dianggap sebagai kewajiban, biasanya melaksanakannya males-malesan dan cenderung dilakukan di akhir waktu.. Gak ada gairah dan semangat, yang ada hanya suatu paksaan.
Makna hidup sesungguhnya adalah sholat dan ibadah..
Kerja kita, belajar, tidur, mandi dll pada hakikatnya adalah mengisi waktu di antara waktu Sholat. Bukan pekerjaan kita yang utama tetapi Sholat kita yang utama.
Jangan jadikan sholat sebagai pengisi waktu luang, justru kegiatan lain adalah pengisi waktu luang di antara waktu sholat.
(Agus Santoso)
Subuh itu disiplin paling awal bagi muslim, yang menguatkan pikiran, ruh dan jasmani setelah semalaman istirahat. Di dalam sholat, menyatu alam manusia dengan alam penciptanya dalam lantunan ayat-ayat yang mendamaikan jiwa.
Apa ada perjalanan yang lebih romantik dari perjalanan ke masjid untuk subuh berjamaah? Sekiranya mereka mengetahui faedahnya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.
"Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak." (HR. Bukhari no. 657).
Beranjak siang ada Dhuha, jeda agak lama ada Dzuhur Ashar Magrib Isya' dengan Rawatib-Rawatibnya. Begitu putaran setiap hari, begitu dan begitu lagi..
Maka bersyukurlah bagi yang sudah merasakan bahwa Sholat itu sesuatu yang menyenangkan dan menenangkan sebagai suatu kebutuhan.
Kalo sholat masih dianggap sebagai kewajiban, biasanya melaksanakannya males-malesan dan cenderung dilakukan di akhir waktu.. Gak ada gairah dan semangat, yang ada hanya suatu paksaan.
Makna hidup sesungguhnya adalah sholat dan ibadah..
Kerja kita, belajar, tidur, mandi dll pada hakikatnya adalah mengisi waktu di antara waktu Sholat. Bukan pekerjaan kita yang utama tetapi Sholat kita yang utama.
Jangan jadikan sholat sebagai pengisi waktu luang, justru kegiatan lain adalah pengisi waktu luang di antara waktu sholat.
(Agus Santoso)