[PORTAL-ISLAM.ID] Samsung telah menarik iklan untuk kampanye “Listen to Your Heart” untuk mempromosikan produk wearable Galaxy Buds2 dan Watch4. Iklan tersebut, menampilkan seorang waria dan ibu Muslimnya, mendapat reaksi keras dari komunitas Muslim Singapura karena dianggap “tidak sensitif dan ofensif” dan “mengganggu kerukunan dalam komunitas Melayu-Muslim.”
Seorang pengguna Facebook berkomentar bahwa, “Kami menentang ideologi pengarusutamaan homoseksualitas dan transgenderisme ke dalam masyarakat konservatif.”
Dalam iklan tersebut, Samsung bermitra dengan agensi iklan Cheil Singapore untuk mendemonstrasikan produk wearable dengan merekam detak jantung peserta saat mereka mendengarkan berbagai jenis musik. Setelah itu, peserta akan mendengarkan rekaman suara orang yang mereka cintai memberikan pidato yang menyentuh hati.
Sang waria dan sang ibu bukan satu-satunya yang tampil di iklan. Iklan tersebut juga menampilkan dua sahabat dengan ikatan yang tidak dapat dipatahkan; seorang ayah yang menghabiskan waktu di penjara dan tidak hadir selama sebagian besar kehidupan putrinya yang masih kecil; dan seorang pria yang memuji tunangannya setelah mengalami depresi dan menghadapi kematian ayahnya.
Si waria dalam tayangan iklan tersebut menyampaikan pesan: "Anda tidak terganggu memiliki orang yang memandang atau menilai Anda secara berbeda, memiliki seorang putra yang menyeret."
Setelah reaksi protes tersebut, Samsung memutuskan untuk menghapus iklan tersebut dan memposting pernyataan klarifikasi di Facebook, mengatakan bahwa mereka mengetahui reaksi tersebut. Perusahaan asal Korea Selatan ini menyatakan bahwa mereka “telah gagal dalam hal ini, dan sejak itu menghapus konten dari semua platform publik”.
“Samsung percaya bahwa inovasi dan pertumbuhan didorong oleh keragaman dan inklusivitas. Kami tentu akan lebih berhati-hati dan teliti dalam mempertimbangkan semua perspektif dan sudut pandang untuk kampanye pemasaran kami di masa depan,” bunyi pernyataan Samsung.
Setelah penghapusan iklan tersebut, beberapa pendukung LGBT memprotes keputusan Samsung tersebut.