DULU INDOSAT, SEKARANG GARUDA
Akun IG di atas adalah milik Peter Gontha yang diangkat jadi komisaris Garuda pada bulan Januari 2020 dan berhenti pada Agustus 2021 kemarin.
Selama menjadi komisaris, Peter telah banyak menyaksikan bagaimana bobroknya manajemen Garuda dalam menjalankan bisnisnya. Kesemrawutan manajemen inilah yang dianggap telah merugikan Garuda selaku perusahaan penerbangan.
Bukan hanya soal penyewaan pesawat yang melebihi dari ketentuan, tetapi ada juga kasus pemotongan atau setoran awak garuda (pilot dan co-pilot) sebesar 250 ribu-500 ribu ke manajemen setiap bulan. Jika ada 1500 pilot dan co-pilot di Garuda, bayangkan berapa jumlahnya dan kemana uang tersebut dialirkan manajemen.
Peter pastinya melihat semua ketimpangan ini, namun ia tidak bisa speak up saat diri masih terikat jabatan dalam Garuda.
Peter hanya berkewajiban memberikan informasi kepada Chairul Tanjung, karena keberadaan Peter di Garuda adalah perwakilan Chairul Tanjung dimana CT memiliki saham 28% di Garuda. Atas alasan itulah jatah komisaris menjadi milik Peter karena CT yang mengutusnya.
Peter berkata ia mengundurkan diri, namun sejatinya ia dipecat manajemen Garuda melalui keputusan rapat pemegang saham. Peter dipecat karena selaku komisaris yang mempunyai suara, Peter kerap menolak kebijakan manajemen yang dianggap salah.
Penolakan-penolakan Peter atas kebijakan manajemen membuat pihak manajemen menjadi gerah dan memutuskan mencabut jabatan Peter dan mengembalikannya ke pemilik saham 28%, yaitu Chairul Tanjung.
Setelah keluar dari Garuda, lazimnya anak-anak yang baru ngerasain indekost di kota. Peter pun menjadi whistle blower membongkar borok Garuda tanpa ada tekanan atau rasa tidak enak hati karena masih menjabat di Garuda.
Saat ia didalam, berbagai informasi berharga yang merupakan rahasia manajemen ia simpan. Walaupun informasi itu adalah informasi kesalahan manajemen karena kesalahan kebijakan, tetap tidak bisa diungkap Peter ke Publik karena beban jabatan ia sebagai komisaris.
Saya apresiasi atas sikap peter yang membongkar borok manajemen Garuda kepada publik, sebagai informasi bahwa bangkrutnya Garuda memang dimulai dari kesalahan orang dalam.
Dan kesalahan orang dalam ini termasuk kesalahan pemerintah dalam menunjuk pihak-pihak yang ditugaskan mengelola Garuda. Sudahlah banyak kebocoran, tapi negara masih mempertahankan dan malah mengelontorkan dana yang nilainya triliunan dan dana itupun kembali bocor gak jelas rimbanya.
Terbukti setelah dibantu uang rakyat, Garuda tetap bangkrut di era Presiden Jokowi.
Emejingnya pemerintahan Jokowi sebagai petugas partai PDIP.
Jika dulu Megawati melego Indosat, maka petugas partainya kemungkinan akan melego Garuda ke pihak asing dan aseng. Janji buy back Indosat, dijawab kebangkrutan Garuda yang berpotensi nasibnya akan sama dengan Indosat.
Warbyasahh...👍
(Setiawan Budi)