Empat Kelompok Manusia
Syeikh DR. Muhammad Rateb An Nabulsi berkata, ada empat kelompok manusia:
1. Mereka yang taat kepada Allah dan bahagia dalam hidupnya.
2. Mereka yang taat kepada Allah tapi sengsara dalam hidupnya.
3. Mereka yang ahli maksiat kepada Allah tapi (tampak) bahagia dalam hidupnya.
4. Mereka yang ahli maksiat kepada Allah dan sengsara dalam hidupnya.
Jika engkau termasuk kelompok nomor (1), maka ini normal (sesuai kaidah), karena Allah Ta'ala berfirman (yang artinya): "Barang siapa melakukan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka amalkan" (QS. An Nahl: 97).
Andai engkau termasuk kelompok nomor (4), maka inipun normal (sesuai kaidah), berdasarkan firman-Nya (yang artinya): "Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (kitab-Ku), maka sungguh baginya penghidupan yang sempit (sengsara), dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta" (QS. Thaha: 124).
Adapun jika engkau berada dalam kondisi kelompok nomor (2), maka disini terdapat dua kemungkinan:
Pertama, mungkin sebenarnya Allah mencintaimu, akan tetapi Dia sengaja hendak menguji kesabaranmu dan meninggikan derajatmu, seperti firman-Nya (yang artinya): "Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, (kehilangan) jiwa, dan buah-buahan. Maka sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang mau bersabar" (QS. Al Baqarah: 155).
Kedua, atau mungkin juga karena di dalam atau disamping ketaatanmu masih ada penyimpangan dan dosa-dosa dimana engkau lalai tentangnya, dan masih menunda-nunda untuk tobat, sehingga sampai sekarangpun engkau tetap belum juga benar-benar bertobat darinya. Maka, karenanya, Allah-pun mengujimu dengan tujuan agar engkau mau kembali kepada-Nya (dengan taubatan nashuha). Allah Ta'ala berfirman (yang artinya): "Dan sungguh pasti Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa/hukuman yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar mereka mau kembali (ke jalan yang benar: jalan Allah)" (QS. As Sajdah: 21).
Sedangkan andai engkau berada di dalam kelompok nomor (3), maka engkau harus benar-benar waspada. Karena inilah bentuk istidraj (penundaan) dari Allah, na'udzu billah. Dan ini merupakan kondisi terburuk yang dialami oleh seorang anak manusia. Karena akibat akhirnya nanti pasti mengerikan sekali, dan hukuman dari Allah pasti akan datang (pada saatnya), tak mungkin tidak, bila engkau tidak mau mengambil ibrah dan segera sadar sebelum terlambat!
Perhatikanlah firman Allah (yang artinya): "Ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, maka Kami bukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sampai ketika mereka telah bergembira (dalam kelalaian) dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, maka Kami pun siksa mereka secara tiba-tiba, sehingga ketika itu mereka hanya bisa terdiam putus asa." (QS. Al An'am: 44).
Waspadalah dan evaluasilah dirimu sekarang juga.(*)