[PORTAL-ISLAM.ID] Platform Nyari Presiden (Nyapres2024) melakukan Survei Online Nasional dengan tajuk “Regenerasi Politik Indonesia: Tokoh Muslim Menjelang 2024”. Hasilnya menunjukkan sentimen agama masih menentukan pilihan politik pemilih di 2024. Menurut survei tersebut, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo merupakan dua tokoh muslim yang menempati elektabilitas tertinggi diharapkan menjadi presiden di 2024.
"Responden diberikan pertanyaan “dalam memilih presiden, apakah agama calon presiden menjadi pertimbangan anda?”. Hasilnya, 82,7% menjawab ya dan 17,6% menjawab tidak. Artinya, agama calon presiden menjadi pertimbangan penting bagi pemilih dalam menentukan Presiden 2024," ujar Sekjen Nyapres 2024, Bayu Adi Permana dalam diskusi daring, Senin, 31 Mei 2021.
Berkaitan dengan tokoh calon Presiden 2024, survei menunjukkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam seluruh kategori kelompok, merupakan orang yang paling diharapkan menjadi Presiden 2024.
"Anies Baswedan (40,69 persen) dan Ganjar Pranowo (10 persen) merupakan tokoh yang paling diharapkan menjadi Presiden 2024, bahkan mengungguli Prabowo Subianto yang hanya mendapatkan 4,05 persen," ujar Koordinator Nyapres2024, Veri Junaidi.
Hasil ini merupakan pilihan responden atas pertanyaan “dari keseluruhan tokoh tokoh tersebut, mana yang Anda harapkan menjadi Presiden 2024”. Pilihan ini merangkum dari seluruh kategori tokoh muslim yang ditanyakan yakni seperti tokoh muslim dari Kalangan Politisi, Ulama, TNI/Polri, Pemuda, dan bahkan kalangan non-muslim.
Survei dilakukan dengan metode wawancara secara online. Daftar pertanyaan disusun dan ditempatkan pada sistem data based tertentu sehingga responden dapat mengisi dan memberikan pendapatnya secara online. Kuisioner disebarkan menggunakan jejaring media sosial (FB dan WA) melalui iklan Facebook dengan pilihan kategori penerima iklan yakni lokasi (sebaran propinsi responden) dan usia minimal 17 tahun.
Survei ini mengambil sampel 1.310 responden yang tersebar di 32 propinsi. Margin of error +/- 2,8% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Proses pengumpulan data dilaksanakan dari tanggal 17 April – 10 Mei 2021 secara online.
(Sumber: Tempo)