[PORTAL-ISLAM.ID] GAZA - Hanya 5 persen dari jaringan terowongan yang digunakan oleh kelompok perlawanan di Jalur Gaza rusak dalam serangan Israel baru-baru ini di wilayah Palestina yang terkepung, kata Yahya Sinwar pemimpin Hamas di Gaza pada Rabu (26/5/2021).
Taktik ‘Israel’ untuk membunuh pejuang perlawanan dengan menyebarkan berita palsu tentang serangan darat juga telah gagal, kata orang nomor satu target bunuh Israel di Jalur Gaza itu.
Dalam perang 11 hari itu, Militer Zionis menyebarkan berita serangan darat agar para pejuang perlawanan Hamas menyembunyikan diri mereka di terowongan, kemudian ‘Israel’ akan membombardir jaringan terowongan tersebut.
"Israel juga gagal dalam taktiknya untuk membunuh pejuang perlawanan Palestina dengan menyebarkan berita palsu tentang serangan darat," menurut Yahya Sinwar, kepala Hamas di Jalur Gaza.
"Israel gagal mengarahkan serangan untuk membunuh pemimpin politik, militer, dan keamanan [kelompok perlawanan Palestina] dan menghancurkan ruang komando mereka," ujar Sinwar dikutip Anadolu Agency, Rabu (27/5/2021).
Dia menegaskan bahwa Yerusalem dan Masjid al-Aqsha adalah garis merah bagi rakyat Palestina. Sinwar, yang menghabiskan 24 tahun di penjara Israel, tetap menjadi target utama pasukan Israel.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel mulai berlaku di Jalur Gaza pada 21 Mei, mengakhiri pertempuran selama 11 hari.
Setidaknya 254 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, dan lebih dari 1.900 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza, sementara 31 lainnya dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki, menurut angka resmi Palestina.
Tiga belas orang ‘Israel’ juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.
[Liputan MetroTV: Begini Kondisi Terowongan Bawah Tanah Militer Gaza]